Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan yang bergerak di bidang hiburan dan media, The Walt Disney Company mengumumkan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 7.000 karyawannya.
Beberapa divisi utama perusahaan seperti Disney Entertainment, Disney Parks, Experiences and Products, akan terpengaruh oleh PHK, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Walt Disney Bob Iger berdalih pemangkasan tersebut dilakukan untuk menciptakan efisiensi biaya dan membuat bisnis perusahaan menjadi lebih "ramping".
Baca juga: Perusahaan Ritel Walmart PHK 200 Karyawan di Amerika Serikat
"Realitas sulit dari banyak kolega dan teman yang meninggalkan Disney bukanlah sesuatu yang kami anggap enteng," kata Iger, seraya mencatat banyak yang "membawa hasrat seumur hidup untuk Disney" ke dalam pekerjaan mereka.
Iger mengatakan pihaknya akan mulai memberi tahu kelompok karyawan pertama yang terkena dampak pengurangan tenaga kerja selama empat hari ke depan.
“Kami akan segera mulai memberi tahu karyawan yang posisinya terkena dampak pengurangan tenaga kerja perusahaan,” ujar Iger.
Di samping itu, Iger juga tak menampik terkait adanya putaran kedua PHK massal yang akan dilakukan perusahaan pada April mendatang.
"Dengan pengurangan beberapa ribu staf lagi, babak final akan dimulai sebelum awal musim panas,” katanya.
Terlepas dari itu, industri hiburan telah telah mengalami penghematan sejak euforia awal dari streaming video, ketika perusahaan media yang mapan kehilangan miliaran saat mereka meluncurkan pesaing ke Netflix Inc.
Perusahaan media mulai membatasi pengeluaran ketika Netflix mencatatkan kehilangan pelanggan pertamanya dalam satu dekade di awal 2022, dan Wall Street mulai memprioritaskan keuntungan daripada pertumbuhan pelanggan.