News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketidakpastian Ekonomi Global Jadi Peluang, Pupuk Kaltim Genjot Produksi untuk Kebutuhan Pasar Dunia

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fasilitas produksi pupuk PT Pupuk Kaltim (Persero) di Kalimantan Timur.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kaltim (Persero) atau PKT melihat ketidakpastian ekonomi global yang terjadi tahun ini sebagai peluang positif. Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, hal tersebut menjadi pondasi perusahaannya untuk menggenjot produksi pupuk guna merespons kebutuhan pupuk di pasar global.

"Kami berada pada momentum terbaik untuk terus tumbuh. Peluang di pasar global dan kepercayaan pemerintah kepada kami untuk menjalankan proyek strategis nasional akan menjadi batu pijakan kami untuk terus berinovasi, beradaptasi, dan meningkatkan kinerja," katanya dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2023).

"Kami akan menggenjot produksi untuk merespons pasar global dan mendukung ketahanan pangan nasional," ujar Rahmad melanjutkan.

Kinerja PKT disebut Rahmad sebagai modal berharga perusahaan untuk mengerjakan agenda besar tahun ini. Per kuartal IV 2022, pabrik pupuk yang berpusat di Bontang, Kalimantan Timur ini mencetak laba Rp 14,59 triliun, naik 137 persen dari tahun lalu.

"Kualitas manusia prima dan teknologi produksi yang mumpuni adalah faktor kesuksesan PKT di tengah kenaikan harga pupuk urea global yang mencapai puncaknya pada April 2022 lalu," kata Rahmad.

Adapun rencana PKT yang akan dilakukan tahun ini pada ranah global adalah melakukan ekspor ke negara-negara yang terkena imbas perang Rusia-Ukrainia seperti India dan negara-negara Eropa.

Namun, tetap mempertahankan pasar ekspor lainnya yang sudah berjalan seperti negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur. Tahun ini, PKT bertekad menggenjot produksinya untuk mencapai target 2,768 juta ton amoniak, 3,399 juta ton urea, dan 250 ribu ton NPK.

Jumlah produksi tersebut bertujuan memenuhi sebesar kurang lebih 3,4 juta ton atau sekitar 63 persen dari kebutuhan pupuk urea nasional.

Baca juga: PT Pupuk Kaltim Bangun Pabrik Urea Baru di Papua Barat, Target Beroperasi Pada 2027

"Jika tercapai, besaran produksi tersebut akan menempatkan PKT pada posisi posisi keempat produsen urea terbesar di kawasan Asia Pasifik," ujar Rahmad. PKT juga mendapat penugasan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Fakfak, Papua Barat, yaitu pembangunan pabrik urea baru.

Baca juga: Antisipasi Potensi Bencana Industri, Pupuk Kaltim Gelar Simulasi Tanggap Darurat

"PKT mendapat mandat dari pemerintah untuk melaksanakan Proyek Strategis Nasional berupa pembangunan pabrik urea baru di Fakfak, Papua Barat, dengan kapasitas 1,15 juta ton urea dan 825.000 ton amoniak," kata Rahmad. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini