"Kiita mendorong kegiatan literasi Asuransi Syariah untuk generasi muda melalui UIN Imam Bonjol Padang, serta mendapatkan dukungan dan apresiasi positif dari OJK dan Wali Nanggroe Aceh," ungkap Omar.
Industri keuangan syariah terutama di sektor asuransi di Indonesia memiliki potensi tumbuh positif di tahun ini. Kinerja asuransi syariah tercatat tumbuh 3,5 persen secara tahunan pada Desember 2022.
Presiden Komisaris Prudential Syariah Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, jumlah penduduk muslim di Indonesia kini mencapai 87,2 persen dari total populasi pada 2021.
"Angka ini menandakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sektor ekonomi Syariah," ujarnya.
Prudential Syariah telah mengambil langkah strategis untuk menangkap potensi ini dan berhasil menjadi perusahaan joint venture pertama yang melakukan spin-off di tahun 2022.
Sejak spin-off, Prudential Syariah membukukan total aset sebesar Rp 6,7 triliun4 dan mencatatkan risk-based capital (RBC) Dana Tabarru sebesar 249 persen yang menandakan bahwa Perusahaan memiliki kondisi keuangan yang sehat dengan angka RBC yang melebihi ketentuan minimal target yang ditetapkan oleh regulator.
Prudential Syariah menempati posisi pertama sebagai perusahaan asuransi jiwa Syariah dengan market share dana tabarru sebesar 39 persen, serta market share dari sisi aset sebesar 21 persen didukung 160 ribu mitra bisnis berlisensi syariah.
Azharuddin Lathif, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Prudential Syariah menambahkan, Dewan Syariah Nasional menempatkan orang-orangnya di industri asuransi syariah untuk memastikan praktik bisnisnya mengikuti prinsip prinsip syariah.
"Transparansi (keamanahan) pengelolaan dana nasabah oleh industri asuransi syariah juga penting karena dana tabarru ini sangat besar," ungkapnya.
Nilai klaim oleh nasabah di Asuransi Prudential mencapai Rp 1,7 triliun. Sementara, jumlah total peserta asuransi Prudential Syariah saat ini mencapai 530 ribu peserta dengan total aset kelolaan Rp 6,7 triliun, dana tabarru Rp402 miliar dan weighted contribution mencapai Rp3,6 triliun.