Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Maret 2023 secara bulanan mencapai 23,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 9,89 persen dibanding bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengatakan, ekspor migas pimpin kenaikan 12,79 persen.

"Jika kita lihat lebih rinci lagi, bahwa ekspor migas Maret 2023 senilai 1,34 miliar dolar AS atau naik 12,79 persen dibandingkan dengan Februari tahun 2023," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/4/2022).

Sementara, untuk ekspor non migas pada Maret 2023 senilai 22,16 miliar dolar AS atau naik 9,71 persen dibandingkan dengan Februari 2023.

"Dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan ekspor Maret mengalami peningkatan secara bulanan, tapi pertumbuhan tahun 2023 tidak setinggi pada tahun 2022 (29,43 persen) dan 2021 (20,6 persen)" kata Imam.

Kenaikan ekspor non migas sebesar 9,71 persen pada Maret 2023 terhadap bulan sebelumnya karena ada peran beberapa komoditas, pertama adalah bahan bakar mineral kode HS 27 naik 14,29 persen.

Baca juga: Pemerintah Bidik Nilai Ekspor Mebel Rp77 Triliun di 2024

"Kemudian, logam mulia dan perhiasan atau permata HS 71 naik sebesar 93,04 persen dan juga bijih logam perak dan abu HS 26 ini naik 52,28 persen. Sementara itu, kenaikan ekspor migas sebesar 12,79 persen ini dikarenakan adanya minyak mentah yang naik sebesar 54,24 persen dan juga hasil minyak ini naik sebesar 28,12 persen," pungkasnya.