News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Forum Diskusi Indonesia-Uni Eropa Bahas Minyak Sawit Berkelanjutan Berlangsung di Hannover Jerman

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara forum diskusi antara stakeholder perkelapasawitan Indonesia dan Uni Eropa berlangsung di Hotel Sheraton Pelican, Hannover, Jerman pada Kamis-Jumat, 19-20 April 2023.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Kelapa Sawit Indonesia (DMSI) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama KBRI Jerman menyelenggarakan forum kelapa sawit Indonesia dengan pemangku kepentingan kelapa sawit Indonesia di Hotel Sheraton Pelican, Hannover, Jerman pada Kamis-Jumat, 19-20 April 2023.

Ikut dalam pertemuan itu sejumlah stakeholde perkelapasawitan nasional yaitu GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) ) ), APROBI (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia), APOLIN (Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia) dan MAKSI (Masyarakat Kelapa Sawit Indonesia) serta mengundang lembaga pendidikan dan penelitian dari Pusat Rekayasa Katalis ITB.

Acara tersebut juga dihadiri oleh para pimpinan organisasi dan para ahli di bidang minyak nabati, ilmuwan dan pengusaha minyak nabati.

Duta Besar RI untuk Jerman H.E Arif Havas Oegroseno dalam pemaparannya bertajuk “Promosi berkelanjutan minyak sawit berkelanjutan, menjelaskan, forum diskusi ini bertujuan untuk merumuskan permasalahan apa saja yang menjadi isu kelapa sawit bagi Uni Eropa.

Forum ini juga merumuskan apa yang harus dilakukan Indonesia untuk membuka peluang potensi kelapa sawit bagi dunia.

Ketua APOLIN, Rapolo Hutabarat mengatakan, Uni Eropa merupakan pasar ketiga ekspor produk oleokimia berbasis minyak sawit dari Indonesia. 

"Komunikasi multipihak antara Indonesia dan Uni Eropa serta industri oleokimia di Uni Eropa perlu dilakukan secara rutin dan berkesinambungan untuk mewujudkan mengeluarkan berbagai langkah strategis untuk kepentingan ekonomi dan industri oleokimia kedua belah pihak,” kata dia dikutip, Sabtu (22/4/2023)

Fadhil Hasan selaku perwakilan GAPKI mengatakan, setelah UE memutuskan untuk membuat undang-undang EUDR kemarin, pihaknya menilai peraturan tersebut akan semakin menghambat perdagangan Indonesia dengan UE terutama produk-produk yang tunduk pada EUDR.

"Kami melihat ini sebagai bentuk pembatasan perdagangan dan karenanya akan berimplikasi pada hubungan bilateral kami,” kata dia.

Forum dan audiensi dengan pihak terkait dan pemangku kepentingan sawit di Jerman dilaporkan berlangsung lebih komunikatif.

Pembicaraan dan diskusi terbuka tentang masalah yang telah terjadi dan dimulai. Kedua belah pihak berjanji akan menindaklanjuti pertemuan yang digelar pada 19 dan 20 April 2023.

Baca juga: KIP Tandatangani Kerja Sama Kepelabuhanan di Hannover Messe 2023 Jerman

“Menurut saya ini akan menjadi cikal bakal perumusan penyelesaian bersama. Pemerintah Indonesia harus lebih agresif keluar dan menjelaskan serta meluruskan polemik yang muncul sehingga situasi yang sebenarnya dapat dipahami oleh semua pihak. Sawit Para pemangku kepentingan di Jerman sangat memahami bahwa banyak pihak yang buta sama sekali terhadap fakta tentang sawit Indonesia, oleh karena itu Pemerintah Indonesia harus terus menyampaikan fakta tersebut,” ujar I Gusti B.N Makertihartha dari Institut Teknologi Bandung.

Lolita dari perwakilan GAPKI menyimpulkan dalam penutupan, menyebut hal-hal yang dapat diambil dari Forum ini akan disampaikan kepada Pemerintah untuk didiskusikan lebih lanjut bersama.

"Hal itu demi untuk mendapatkan tindak lanjut kolaboratif yang konkrit antara pemangku kepentingan kelapa sawit Indonesia dan pemerintah serta dengan pasar Jerman dan di seluruh kawasan Eropa,” katanya. (*/) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini