News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Ganoderma Mengganas, DMSI Akan Bentuk Dokter Kesehatan Perkebunan Sawit Rakyat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hybrid webinar bertajuk Potensi Pemanfaatan Teknologi Drone dan Robotik dalam Pengendalian Ganoderma, di Bogor belum lama ini.

Hasiolan EP/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Serangan Ganoderma pada perkebunan kelapa sawit saat ini diyakini sudah menimbulkan tekanan di pusaran rantai pasok minyak sawit, baik itu di tataran nasional, regional, maupun global.

Sebagai informasi, Ganoderma adalah jamur berbahaya yang menginfeksi pohon kelapa sawit.

Hal itu terungkap dalam diskusi di hybrid webinar bertajuk Potensi Pemanfaatan Teknologi Drone dan Robotik dalam Pengendalian Ganoderma", di Bogor, Selasa (3/12) kemarin.

Gangguan di rantai produksi karena ganoderma itu terlihat saat pasokan minyak sawit dunia cenderung stagnan bahkan menurun dari tahun ke tahun sejak paling tidak 5 tahun yang lalu. 

Penurunan pasokan minyak sawit dunia tersebut selalu dikemukakan oleh Thomas Milke, pakar proyeksi pasar minyak nabati dunia setiap kali diadakan pertemuan sawit Internasional, termasuk di Indonesia, India dan Belanda.

Sekitar 85 persen dari total produksi minyak sawit dunia berasal dari Indonesia dan Malaysia.

Indonesia adalah produsen terbesar, diikuti oleh Malaysia. Kombinasi kedua negara ini mendominasi pasar minyak sawit global.

Ketika pasokan minyak sawit dari kedua negara tersebut turun maka harga sawit akan meningkat.

Harga minyak kedelai lebih tinggi dari minyak sawit telah menjadi kenyataan.

Kesulitan dalam mendongkrak produktivitas minyak sawit di Indonesia karena serangan Ganoderma, menurut Darmono Taniwiroyono, Ketua Perkumpulan Roundtable Ganoderma Management (RGM), akan berdampak kepada keberhasilan implementasi program nasional menuju kecukupan pangan dan energi dari industri kelapa sawit.

Sebagai contoh, ketika pasokan menurun, peningkatan serapan minyak sawit untuk meningkatkan penggunaan B35 ke B40 kemudian ke B50 bisa dilaksanakan dengan mengurangi porsi untuk ekspor, karena tidak mungkin lagi mengurangi penyediaan minyak sawit untuk pangan. 

Peningkatan produktivitas dapat ditempuh melalui peremajaan sawit rakyat (PSR).

Namun keberhasilan PSR tidak hanya ditentukan oleh tertanamnya bibit unggul dengan produktivitas tinggi di lapangan tetapi sangat ditentukan juga oleh keberhasilan tanaman bertahan dari serangan kumbang tanduk di 5 tahun pertama dan dari serangan Ganoderma di 5 tahun berikutnya, atau 10 tahun setelah ditanam. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini