News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investasi Naik Tajam Sayang Serap Sedikit Tenaga Kerja, Apa Sebab?

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang terletak di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Meski begitu, Bahlil mengatakan, pemerintah tetap berusaha untuk menciptakan lapangan kerja baru sebanyak-banyaknya. Dia mengatakan, sektor padat karya akan banyak terserap oleh pelaku UMKM.

“Ini saja sudah maksimal, jadi ada pekerjaan yang dikerjakan oleh orang kita kasih ke orang jangan semua teknologi, meski ada plus minusnya,” jelasnya.

Baca juga: Dukung Investasi Sektor Industri, BPSDMI Tampilkan PIDI 4.0 di Hannover Messe 2023

Dia memaklumi, pengusaha biasanya hanya fokus pada profit yang dihasilkan.

Selain itu, pekerjaan yang dibantu dengan robot biasanya lebih cepat jika dibandingkan tenaga manusia.

Meski begitu, Bahlil mendorong agar sebisa mungkin pekerjaan yang masih bisa dikerjakan oleh manusia, lebih didahulukan.

“Ini 384.892 itu tenaga kerja langsung. Kalau tenaga kerja asing dari total realisasi investasi hanya ada 5.334 orang atau 2% nya saja,” imbuhnya.

Luar Jawa Mulai Mendominasi

Minat investor untuk berinvestasi di luar Pulau Jawa kini mulai meningkat. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 172,9 triliun di kuartal I 2023, atau berkontribusi 53,8% dari total realisasi investasi.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memperkirakan, ke depan investor akan lebih banyak berinvestasi di luar Pulau Jawa. Beberapa alasannya antara lain biaya tenaga kerja jauh lebih murah dan infrastruktur sudah semakin baik.

“Juga arus logistiknya sudah semakin baik, dan bahan baku di luar Pulau Jawa jauh lebih baik,” tutur Bahlil dalam konferensi pers, Jumat (28/4).

Baca Juga: Realisasi Investasi di Kuartal I 2023 Mencapai Rp 328,9 Triliun, Naik 16,5%

Meski begitu, total realisasi investasi tertinggi masih dipegang Provinsi Jawa Barat senilai Rp 50,0 triliun, diikuti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Khusus untuk capaian realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), Provinsi Sulawesi Tengah kembali mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yaitu sebesar US$1,9 miliar dan kemudian diikuti oleh Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, serta Riau.

Sementara untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp 21,9 triliun dan diikuti DKI Jakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Riau.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini