Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mewaspadai sejumlah tantangan di 2023, yang dinilai dapat mempengaruhi aliran investasi di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, salah satu tantangannya adalah, tahun 2023 merupakan tahun politik.
Diketahui, kondisi politik sangat mempengaruhi neraca ekonomi di sebuah negara. Yang tentunya juga dapat mempengaruhi iklim investasi.
Baca juga: Tokopedia dan Kementerian Investasi/BKPM Bantu Perempuan Pelaku UMKM Miliki NIB
"Target investasi kita dalam RPJM (rencana pembangunan jangka menengah) itu Rp 1.200 triliun di 2023, tapi Bapak Presiden menaikkan jadi Rp 1.400 triliun,"
"Di tahun 2023 bukanlah tahun mudah. 2023 ini merupakan tahun yang memiliki tantangan berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini adalah tahun politik," ucap Bahlil di Kantor Kementerian Investasi Jakarta, Jumat (28/4/2023).
Tak hanya itu, sejumlah tantangan yang bakal mempengaruhi iklim investasi di Tanah Air mulai dari adanya ketidakpastian global imbas perang antara Rusia-Ukraina serta ketegangan China-Taiwan.
Juga, terdapat faktor pertumbuhan ekonomi yang menyusut di negara-negara Eropa, termasuk di Amerika Serikat.
Padahal, Bahlil mendapatkan arahan khusus Presiden Joko Widodo untuk dapat merealisasikan investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun ini.
"Kita lihat bagaimana kredit macet di Silicon Valley Bank di AS, dan berdampak pertumbuhan ekonomi di kawasan AS dan Eropa. Dan sekarang kita tau perang Rusia-Ukraina yang tidak diketahui kapan berakhir, dan ketegangan baru China-Taiwan," paparnya.
Baca juga: 22 Proyek Senilai Rp37,32 triliun Ditawarkan ke Investor, BKPM: Delapan Proyek Sudah Penjajakan Awal
Meski demikian, Bahlil meyakini Indonesia mampu melewati sejumlah tantangan yang dimaksud dan merealisasikan target yang telah dicanangkan Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga melaporkan realisasi investasi tercatat senilai Rp328,9 triliun di kuartal I-2023.
Angka tersebut tumbuh 16,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dengan meningkatnya realisasi investasi di awal tahun, Bahlil meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkerek dan mampu berada di kisaran 5 persen pada 2023.