News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serikat Pekerja Perkebunan Dukung Pembentukan Sub Holding Palm Co dan Supporting Co

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN), Asmanuddin Sinaga (tiga kiri) berfoto bersama Direktur SDM Holding Perkebunan Nusantara Seger Budiarjo (dua kanan).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) mendukung penuh program transformasi Holding Perkebunan Nusantara III Persero melalui pembentukan sub holding Palm Co dan Supporting Co usai sukses integrasi Sugar Co.

Hal itu dikatakan Ketua Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara Asmanudin Sinaga dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Dia mengatakan, langkah transformasi memperkuat industri perkebunan baik itu sawit, karet, teh, kopi dan komoditas lainnya secara nasional dari hulu hingga ke hilir.

Baca juga: 13 PTPN Akan Digabung Jadi Dua Sub Holding, Ini Namanya

"Kami menyakini bahwa pembentukan tranformasi melalui sub holding Palm Co dan Supporting Co akan menguntungkan perusahaan dan perekonomian nasional, sehingga sebagai serikat pekerja kita mendukung pemuh langkah tersebut," kata pria yang akrab disapa Bang Naga dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Khusus untuk Palm Co melalui penggabungan PTPN V, VI dan XIII akan bergabung ke dalam PTPN IV, ia menjelaskan bahwa industri kelapa sawit nasional membutuhkan terobosan dan inovasi.

Sehingga dia mengaku bangga karyawan aktif PTPN V saat ini dapat menjadi bagian dari gerbong perubahan tersebut.

Keberadaan Palm Co, lanjutnya, akan meningkatkan nilai tambah CPO di dalam negeri, mengingat saat ini, Indonesia hanya memproduksi 47 produk turunan dari CPO.

Padahal, kata dia, jika mengintip negeri jiran, Malaysia telah memproduksi sekitar 100 jenis produk turunan CPO dan hampir semuanya telah dipasarkan di pasar regional dan internasional.

Adapun, Indonesia masih mengandalkan CPO dan minyak goreng.

“Adanya PalmCo dalam rangka hilirisasi ini adalah langkah sangat jitu," ujarnya.

Dari hasil konsolidasi, lanjut dia, Palm Co akan menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar di dunia dari sisi luas lahan, yaitu mencapai lebih dari 600.000 Ha pada tahun 2026, dan akan menjadi pemain utama industri sawit dunia.

Terkait minyak goreng, PTPN nantinya akan mampu meningkatkan produksi minyak goreng curah dalam negeri dan meningkatkan produksi CPO.

Melalui Palm Co, diharapkan pada 2026, PTPN akan mampu memproduksi 1,8 juta ton minyak goreng.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini