News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Layanan Nasabah Mendadak Down, BFI Finance Mengaku Jadi Target Serangan Siber

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BFI Finance diduga jadi sasaran peretasan setelah perusahaan ini mengumumkan perihal gangguan jaringan sejak 2 hari lalu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Bank Syariah Indonesia, perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) juga disebut-sebut menjadi sasaran serangan siber.

Awalnya, muncul keluhan nasabah BFI di media sosial yang mengeluh tidak bisa membayar kredit di sistem yang ada di BFI.

BFI sendiri sempat mengumumkan perihal gangguan jaringan sejak 2 hari lalu.

"Kami menginformasikan bahwa saat ini BFI Finance sedang melakukan pemeliharaan sistem dan jaringan. Untuk terus berkomitmen melayani Anda semua. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan hati-hati terhadap segala penipuan yang mengatasnamakan BFI Finance," sebut BFI melalui akun Twitter seperti dikutip dari Kontan, Rabu, 24 Mei 2023.

Namun, gangguan tersebut masih terjadi sampai saat ini. Hal itu dibuktikan dari keluhan para nasabah yang tak bisa mengakses layanan BFI Finance.

"Gimana nih min sudah 4 hari terlambat gara-gara sistem eror terus. Saya enggak mau kena denda," ucap salah satu netizen dengan username @AyuwSityu di Twitter.

"Dear Min, sampai kapan gangguan?" tulis akun Twitter @HendraSutoyo.

"Min, saya mau bayar pakai Mbanking maupun ke Alfamart tidak bisa sampai kapan ini," tulis netizen lain dengan username @SHUN_CHAN_CHAN.

Terkait keluhan para nasabah, BFI Finance melalui Twitter-nya meminta maaf atas kendala tersebut. Mereka juga melalui Direct Message (DM) untuk menyampaikan keluhan dan info soal detail alternatif cara pembayarannya.

Baca juga: Ada Isu Kebocoran Data Akibat Serangan Siber, BSI: Data dan Dana Nasabah Aman

Terkait permalasahan tersebut, Direktur BFI Finance Sudjono menerangkan gangguan tersebut karena adanya serangan siber.

"Kami menginformasikan pada 21 Mei 2023, perseroan telah mengalami serangan siber. Sebagai antisipasi, perseroan melakukan temporary switch off beberapa sistem utama yang menyebabkan terganggunya layanan konsumen dan sebagian kegiatan operasional perseroan," tulis dia dalam keterangan keterbukaan informasi, Rabu (24/5).

Baca juga: Bank Mayapada Siapkan Belanja Modal Rp200 Miliar Perkuat IT dari Serangan Siber

Sudjono mengatakan sampai saat ini belum ada indikasi adanya kebocoran data konsumen.

Perseroan telah melakukan penanganan sesuai protokol dan dilanjutkan dengan upaya pemulihan layanan kepada konsumen dan kegiatan operasional.

Laporan reporter: Ferry Saputra | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini