Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah merumuskan sebuah strategi agar para pedagang thrifting tak lagi menjual pakaian bekas asal impor setelah stok yang mereka miliki habis terjual.
Diketahui, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memperbolehkan para pedagang baju bekas tetap berjualan hingga stoknya habis terjual.
Guna memastikan agar para pedagang tak lagi menambah stok pakaian bekas asal impor, Kemendag tengah mempersiapkan sebuah pola.
Baca juga: PPATK Telusuri Dugaan Pencucian Uang Dalam Aliran Dana Impor Pakaian Bekas Senilai Rp 1 Triliun
Hal tersebut dikatakan oleh Analis Perdagangan Ahli Madya Direktorat PMSE dan Perdagangan Jasa Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Ronny Salomo Maresa.
"Ketika kita mau melihat mereka sudah enggak berjualan lagi atau tidak, ini yang sedang kita polakan bersama Polri dan Bea Cukai," katanya ketika ditemui di Hotel Santika Bogor, Kamis (25/5/2023).
Ronny menyebut pihaknya sudah beberapa kali melakukan koordinasi terkait perumusan pola ini.
"Kami sering rapat koordinasi terkait bagaimana kita mengimplementasikan supaya jangan lagi ada penambahan barang thrifting," ujarnya.
Terkait detail dari pola yang dimaksud, Ronny enggan merinci lebih dalam karena berkaitan dengan kerahasiaan strateginya.
"Saya enggak bisa kasih tau. Kalau saya kasih tau, nanti membocorkan rahasia strategi kami," ujarnya.
Pemerintah Izinkan Pedagang Pakaian Bekas Impor Tetap Berjualan Sampai Stok Habis
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memperbolehkan para pedagang baju bekas tetap berjualan.
Ia mengungkapkan, kegiatan perdagangan ini dibolehkan hingga stok baju bekas milik mereka habis terjual.
"Bapak-Bapak yang dagang ini tetap boleh dagang sampai barangnya habis. Berat ini tanggung jawabnya, habiskan stok dagangnya sampai habis," ucap Mendag Zulhas di Kawasan Pasar Senen Jakarta, Kamis (30/3/2023).