News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dolar Hingga Emas Alami Penurunan Tajam Usai Biden Ketok Palu Naikan Plafon Utang AS

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Joe Biden menaiki Marine One saat ia berangkat dari Wall St. Landing Zone dalam perjalanan ke Bandara Internasional John F. Kennedy di New York City pada 10 Mei 2023. Mata uang dolar Amerika Serikat dilaporkan mengalami bearish market atau penurunan nilai, usai Presiden Joe Biden sepakat untuk menaikan plafon utang pemerintah federal sebesar 3,4 triliun dolar AS.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mata uang dolar Amerika Serikat dilaporkan mengalami bearish market atau penurunan nilai, usai Presiden Joe Biden sepakat untuk menaikan plafon utang pemerintah federal sebesar 3,4 triliun dolar AS.

Menurut laporan Reuters, indeks dolar di perdagangan Asia melemah hingga nilainya turun sekitar 0,1 persen di kisaran 140,50 yen.

Tak hanya itu greenback juga ikut melemah 0,04 persen terhadap euro, anjlok 0,07 persen atas mata uang franc Swiss hingga turun 0,22 persen terhadap yen Jepang pada perdagangan Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Pertemuan Presiden AS Joe Biden dengan McCarthy Berakhir Tanpa Kesepakatan Plafon Utang

Kemunduran dolar terjadi tepat setelah Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy menggelar menggelar pembicaraan via telepon pada Minggu (28/5/2023).

Untuk membahas kesepakatan agar pemerintah federal dapat menaikan plafon utang. Sehingga pembayaran utang Amerika bisa ditangguhkan hingga Januari 2025

Langkah tersebut diambil untuk mengakhiri kebuntuan selama berbulan-bulan terkait adanya bencana keuangan, seperti resesi dan lonjakan angka pengangguran akibat gagal bayar utang.

Kendati cara ini dianggap efektif mencegah timbulnya default dan berbagai bencana ekonomi, namun imbas keputusan tersebut sejumlah investor mulai dihantui kekhawatiran akan adanya devaluasi besar – besaran pada nilai dolar.

Lantaran kenaikan pagu utang berpotensi memicu sikap agresif The Fed untuk mengerek naik suku bunga ke level tinggi.

Apabila hal tersebut terjadi, maka ancaman itu akan membuat investor mulai berpaling meninggalkan dolar dan beralih ke bursa saham yang belakangan dianggap sebagai aset safe-haven mengingat nilainya terus mengalami penguatan di pasar Wall Street

Baca juga: Dihantui Gagal Bayar, Menkeu AS Janet Yellen: 1 Juni Tenggat Waktu Untuk Naikkan Plafon Utang

Menyusul pelemahan dolar, nilai emas dalam perdagangan global hari ini juga turut terbebani oleh titah Biden hingga harga emas mengalami penurunan nilai yang tajam.

Dimana harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi 1.941,45 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange anjlok 0,2 persen hingga nilainya dipatok turun di kisaran 1.940,70 dollar AS per ons.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini