Salah satu pelaku UMKM, Kristanti Nareswari menilai kegiatan ini memotivasi pelaku usaha untuk semakin maju dan kreatif.
Nares mengatakan Arya Sinulingga memberi semangat dan ide kreatif untuk pelaku UMKM di Solo.
"Pak Arya tidak hanya mendengar keluhan-keluhan UMKM, namun juga banyak memberi ide-ide baru, seperti memberi ide UMKM fashion untuk membuat celana yang dipakai beliau dan dipadukan dengan batik," ungkap Nares.
Pemilik usaha Setyo Handmade itu termotivasi dengan pesan mengoptimalkan pasar nasional.
"Sangat memotivasi, saya ikut kurasi-kurasi untuk ekspor tetapi produk saya tidak pernah lolos, namun tetap laku dijual, bisa masuk hotel bintang lima dan bermitra dengan outlet di Sarinah hingga Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," ungkapnya.
"Bisa ekspor sangat bagus, tetapi bisa menguasai pasar lokal nasional juga bagus, karena di Indonesia saja orangnya kaya-kaya," ungkap Nares mengutip apa yang disampaikan Arya Sinulingga.
Peserta lain, Ayu Prameswari menilai hadirnya Arya Sinulingga bagus untuk mengevaluasi keberadaan Rumah BUMN.
"Sangat bagus dan memang diperlukan untuk lebih sering mengevaluasi rumah BUMN di wilayah-wilayah Indonesia khususnya Solo," ungkap pemilik usaha abon vegan itu.
Ayu berharap diskusi ini segera bisa ditindaklanjuti Rumah BUMN Solo.
"Sehingga Rumah BUMN Solo sebagai rumah kedua kami para UMKM binaan bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya," ujar Ayu.
Baca juga: Berawal dari Coba-coba, Produk UMKM dari Limbah Koran Kini ‘Mejeng’ di Hotel Bintang Lima
BRI Siap Akselerasi dan Kolaborasi
Sementara itu, Department Head Ultra Micro Social Entrepreneurship & Incubation BRI Regional Office Yogyakarta, Slameto, mengatakan BRI siap mengakselerasi program kerja Rumah BUMN Solo.
Ia mengatakan Solo memiliki potensi pelaku UMKM yang besar.
"Tadi disampaikan setelah pandemi agak turun, saya yakin dengan kehadiran beliau hari ini, kemudian dengan program-program yang ada kami akan akselerasi di sisa waktu 2023 ini," ungkap Slameto.