Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan keamanan siber global Fortinet baru-baru ini merilis temuan survei SASE Asia-Pasifik baru oleh IDC di sembilan negara Asia/Pasifik yang menjajaki perspektif para pemimpin keamanan siber tentang pola kerja hybrid.
Survei ini menyoroti apakah model kerja hybrid berdampak terhadap perusahaan mereka selama setahun terakhir serta untuk mengetahui apa strategi perusahaan untuk memitigasi tantangan keamanan yang timbul dari pelaksanaan kerja hybrid.
Baca juga: Fortinet Ingatkan Ancaman Siber di Indonesia Semakin Jamak
Berikut temuan-temuan penting dari survei tersebut:
● Munculnya 'Branch-Office-of-One'
Menurut survei, 96 persen responden di Indonesia menggunakan model kerja hybrid atau jarak jauh, sementara lebih dari setengahnya (54 persen) memiliki sekurang-kurangnya 50 persen karyawan yang bekerja secara hybrid.
Perpindahan ke model kerja jarak jauh ini mengakibatkan para karyawan menjadi sejumlah 'branch office of one’ atau ‘kantor cabang berpegawai satu orang’, yang bekerja dari rumah atau lokasi lain di luar kantor tradisional.
Sebagai akibatnya, 86 persen responden di Indonesia mengantisipasi lonjakan jumlah perangkat terkelola hingga lebih dari 100 persen dalam dua tahun mendatang. Beberapa responden bahkan memperkirakan peningkatan sebesar 400 persen.
Baca juga: Fortinet Berdayakan Tim IT Perusahaan Proaktif Kelola Risiko Cloud
Selain itu, 80 persen responden di Indonesia memperkirakan jumlah perangkat tidak terkelola akan tumbuh lebih dari 50 persen sehingga kompleksitas dan risiko pelanggaran keamanan kian bertambah dan memperberat beban tim keamanan TI yang saat ini pun telah kelebihan beban.
● Risiko Akibat Perangkat Tidak Terkelola
Semakin lazimnya sistem cloud dan kerja jarak jauh mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah pengguna, perangkat, dan data yang berlokasi di luar jaringan perusahaan.
Saat ini, lebih dari 30 persen perangkat yang terhubung ke jaringan di Indonesia tidak terkelola, sehingga memperbesar peluang terjadinya pelanggaran keamanan.
Baca juga: Riset Fortinet: Kesenjangan Keamanan Digital di RI Masih Tinggi, dari Phishing Email Hingga Malware
● Perlunya Mengamankan Cloud
Seiring meningkatnya kerja hybrid, karyawan memerlukan beberapa koneksi ke sistem eksternal dan aplikasi cloud agar tetap produktif.