Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Produsen daging asal Amerika, Tyson Food kembali menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran ke 2 terhadap 288 karyawan pada akhir pekan ini.
Lewat memo yang dirilis Chief Eksekutif Officer (CEO) Tyson Food Donnie King pada email karyawannya, dijelaskan bahwa PHK kali ini akan menargetkan 177 karyawan dari kantor Chicago, dan 51 karyawan dari kantor cabang kota Downers Grove.
Donnie King mengungkapkan keputusan tersebut diambil sebagai langkah efisiensi ditengah penurunan laba, akibat menyusutnya permintaan daging di pasar global.
Baca juga: Dibayangi Ancaman Krisis, Perbankan Citigroup PHK 50 Karyawan di Cabang London
"Kami akan mendorong untuk menekan lonjakan biaya operasional ditengah turunya permintaan pasar global," kata Donnie pada Rabu (14/6/2023)
Tak hanya itu rencananya pasca menggelar PHK besar – besaran ini, Tyson akan memindahkan 1.000 pekerja ke kantor pusatnya di Springdale, Arkansas, untuk mengenjot bisnis penjualan.
Dengan cara ini Tyson mengklaim pihaknya dapat mengoptimalkan pelayanan. sehingga perusahaan dapat memberikan layanan terbaik bagi konsumen dan mitra perusahaan, seperti yang dikutip dari Reuters.
Sebelum dilanda penurunan pendapatan, Tyson Food selama bertahun-tahun telah menguasai bisnis daging di Amerika. Namun pasca pasr global dilanda krisis akibat lonjakan inflasi, permintaan daging perlahan mulai mengalami penurunan.
Puncaknya pada awal April lalu Tyson Food terpaksa menutup dua pabrik ayamnya yang beroperasi di pasar AS. Kondisi margin Tyson Foods kembali berkontraksi usai perusahaan melakukan perombakan kepemimpinan, dengan memecat 10 persen karyawan atau sekitar 1.700 pekerja selama awal tahun ini.hingga membuat beberapa investor dan analis dilanda kegelisahan.
Imbas PHK besar – besaran ini, jumlah karyawan Tyson susut jadi 124.000 karyawan AS, termasuk 118.000 bekerja di lokasi non-perusahaan seperti pabrik produksi.