Sedangkan Sembada merupakan perusahaan pengolahan produk ikan demersal beku, ikan pelagis, cephalopoda, udang, slipper lobster, dan udang.
Sembada mulai beroperasi sejak 2012, berlokasi di Sobontoro, Tambakboyo, Tuban, Jawa Timur.
Fokus bisnis utama Sembada adalah pengolahan dan ekspor ikan beku ke pasar internasional.
Dalam sebulan, Sembada mengekspor lebih dari 30 kontainer ke luar negeri.
Bahan baku olahan diambil dari nelayan tradisional dan modern dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur dan sekitar Laut Jawa.
Potensi Pasar Produk Perikanan di Arab Saudi
Arab Saudi merupakan mitra dagang produk perikanan nomor 20 bagi Indonesia.
Berdasarkan data statistik perdagangan untuk ekspor produk perikanan (ikan dan udang), pada 2022 Indonesia mengekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar 1,01 juta dolar AS dan pada 2021 sebesar 932 ribu dolar AS.
Sementara itu, Arab Saudi mengimpor produk perikanan dari dunia pada 2022 sebesar 138,51 juta dolar AS.
Lalu, pada 2021 sebesar 374,12 juta dolar AS dan pada 2020 sebesar 374,18 juta dolar AS.
Artinya, pada 2022, Indonesia baru memasok 0,73 persen kebutuhan ikan di Arab Saudi.
Negara pemasok ikan terbesar ke Arab Saudi pada 2021 adalah Yaman (71,5 juta dolar AS), Norwegia (64,16 juta dolar AS), dan Persatuan Emirat Arab (43,13 juta dolar AS).
Kemudian, diikuti oleh Myanmar (42,78 juta dolar AS), India (26,17 juta dolar AS), dan Oman (25,42 juta dolar AS).
Pesaing dari negara ASEAN sebagai pemasok produk perikanan ke Arab Saudi adalah Vietnam (24,39 juta dolar AS), Thailand (20,39 juta dolar AS), dan Malaysia (6,44 juta dolar AS).