News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum Pejabat Diduga Terlibat Dibukanya 3,3 Juta Hektar Kebun Sawit di Tengah Hutan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Bogor

Keenam KUD yang mengikuti program plasma tersebut adalah Tunas Muda seluas 250 hektare, Tandan Mas Jaya dengan luas 216 hektare, Budi Sawit 90 hektare, serta Lembah Sawit seluas 160 hektare yang berlokasi di Kabupaten Siak, serta dua KUD lainnya yang berlokasi di Kabupaten Kampar yakni Gemah Ripah seluas 703 hektare dan Subur Makmur seluas 454 hektare.

Kegiatan panen perdana dengan total luas lahan yang diremajakan mencapai 1.873 hektare tersebut turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, Direktur PTPN V Jatmiko Santosa, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Setyono dan perwakilan enam ketua koperasi peserta PSR PTPN V.

Ia menjelaskan, pemerintah memasang target cukup tinggi dalam peremajaan sawit rakyat pada tahun ini yang mencapai 180.000 hektare.

Untuk itu, sebagai perusahaan milik negara, Holding Perkebunan akan berupaya mencari formula dalam membantu mengakselerasi target tersebut, termasuk salah satunya dengan mengaplikasikan model kemitraan yang terjalin sangat baik oleh PTPN V.

Arifin turut mengapresiasi beragam strategi dan pendekatan PTPN V, termasuk melaksanakan best agriculture practice serta jaminan produktivitas kepada petani peserta PSR.

Alhasil, tanaman sawit muda milik petani tumbuh subur sehingga memangkas masa panen jauh lebih cepat mencapai kurang dari 30 bulan dari umumnya berusia tiga sampai empat tahun.

Begitu juga produktivitas sawit muda petani lebih tinggi 50 persen dibandingkan dengan tanaman sawit seusianya.

CEO PTPN V, Jatmiko Santosa dalam kesempatan yang sama mengaku bahagia menyaksikan senyum para perwakilan petani sawit yang mengikuti program PSR.

Menurutnya, resep utama tanaman sawit rakyat hingga mampu tumbuh subur serta panen lebih cepat dengan produktivitas meningkat adalah penerapan teknik budidaya sesuai standar tinggi perusahaan.

Mulai dari penggunaan bibit unggul bersertifikat, pemupukan, pemeliharaan, hingga perlakukan dengan standar PTPN V.

"Alhamdulillah, ini adalah salah satu bukti nyata bahwa kita benar-benar komitmen untuk kembali ke khittah, tumbuh dan berkembang bersama petani.

Petani mampu panen lebih cepat dari yang umumnya tiga sampai empat tahun baru panen, sekarang alhamdulillah usia kurang 30 bulan sudah panen. Begitu juga produktivitas 50 persen lebih tinggi dibandingkan normalnya," kata Jatmiko.

Inovasi PTPN V yang turut memberdayakan para petani melalui program padat karya sehingga menjamin ketersediaan pendapatan selama masa tunggu panen, serta menggulirkan program UMKM seperti budidaya sapi ternak melalui program tanggung jawab sosial lingkungan untuk menjaga ekonomi petani tetap berjalan merupakan kelebihan program kemitraan ini.

Begitu juga dengan program transfer pengetahuan yang diharapkan dapat meningkatkan pemahaman petani dalam praktik budidaya. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa PTPN V menjadi perusahaan pertama yang berani memberikan jaminan produksi bagi para petani.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini