TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) optimistis kolaborasi strategis dengan fintech Investree akan memperkuat penetrasi ke pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di masa mendatang.
Direktur SME, Korporasi, dan Operasional Amar Bank, Eka Banyuaji mengatakan, kolaborasi yang dilakukan Amar Bank dengan platform digital seperti Investree bertujuan untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurutnya, Amar Bank juga akan terus menggaet kerja sama dengan platform digital lainnya guna menjangkau lebih banyak debitur yang selama ini belum tersentuh.
Baca juga: Perbankan Dalam Negeri Mulai Aktif Salurkan Pembiayaan ke Proyek Hilirisasi Mineral
"Dengan kerjasama ini, diharapkan Amar Bank dan Investree dapat menghadirkan produk yang menjangkau lebih banyak UMKM di Indonesia," ujar Eka dalam keterangannya, Senin (26/6/2023).
Tercatat, pada kuartal I 2023 laba bersih Amar Bank sebesar Rp 34,4 miliar, di mana periode sebelumnya mengalami kerugian bersih sebesar Rp8,8 miliar.
Total kredit aktif sebesar Rp 2,4 trilium, didukung oleh kerja sama dengan platform digital, termasuk Investree.
Rasio kredit macet (NPL) Amar Bank tetap terjaga dengan baik pada angka 1,84 persen (net) di kuartal pertama tahun 2023.
Melalui kerjasama dengan Investree, kata Eka, Amar Bank juga menargetkan untuk meningkatkan pembiayaan bagi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui platform LKPP.
"Ke depannya, Amar Bank akan terus berkomitmen untuk menyediakan layanan keuangan digital guna memberdayakan individu dan UMKM, terutama mereka yang underserved, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak," ucapnya.