TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat ada proyek dari 13 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sampai saat ini tidak kunjung rampung atau mangkrak, meski mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) periode 2015-2016.
Menyikapi hal itu, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menjeskan, tiga dari 13 BUMN yang belum menyelesaikan pekerjaan dan telah dapat PMN akan segera merampungkannya.
Sedangkan sisanya, yakni proyek dari 10 BUMN akan diselesaikan oleh Kementerian BUMN secara bertahap.
Baca juga: Mahfud MD Sebut 985 Tiang BTS yang Diduga Dikorupsi Johnny G Plate Mangkrak
"Mungkin ada tiga penugasan PMN yang insyaallah kita akan bisa selesaikan. Sisanya akan kita bisa selesaikan secara bertahap," kata Pahala kepada wartawan di Jakarta, dikutip Selasa (27/6/2023).
Menurutnya, proyek dari 13 BUMN belum selesai pekerjaanya karena terhalang masalah administratif.
"Masalahnya ada beberapa. Salah satunya administratif. Itu akan kita bereskan di tahun ini juga," lanjutnya.
Ia kemudian menyebutkan beberapa BUMN yang termasuk dalam daftar perusahaan plat merah belum menyelesaikan pekerjaan yang didanai PMN.
"Ada PTPN, Bulog, holding pangan," ujar Pahala.
Proyek yang mandek ini, dipastikan Pahala, bukan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Ia turut memastikan bahwa Kementerian BUMN akan segera menyelesaikan semuanya, baik itu yang didanai pada 2015 atau 2016.
"Proyek yang mandek bukan PSN. Kita berupaya selesaikan baik yang 2015, 2016, maupun 2021, itu akan kita selesaikan," kata Pahala.
Ia turut mengapresiasi anggota DPR Komisi VI DPR yang telah memberikan kepercayaan Kementerian BUMN merampungkan masalah ini.
"Apresiasi kepada DPR khususnya komisi VI yang memberikan kepercayaan kepada kita untuk menyelesaikan," ujar Pahala.
Sebelumnya, proyek 13 BUMN masih belum menyelesaikan pekrjaan yang didanai dari PMN tahun 2015 dan 2016 berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga semester 1 2022 senilai total Rp10,49 triliun.