News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RI Belum Bayar Tagihan Proyek Jet Tempur KF-21, Sri Mulyani Mengaku Belum Dapat Update dari Kemenhan

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dirinya belum mendapat laporan update dari Kementerian Pertahanan soal utang Indonesia ke Korea Selatan di proyek patungan pembuatan pesawat jet tempur KF-21 Boramae atau KFX/IFX.

Sri Mulyani tidak dapat berbicara lebih jauh utang yang ditagih pihak Korea Selatan kepada Indonesia.

"Aku belum update soal itu (utang jet tempur KF-21, red) transaksinya ada di Kementerian Pertahanan. Kemenkeu nanti akan proses kalau itu sesuatu perjanjian," kata Sri Mulyani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Dalam kontrak kerja sama proyek pesawat tempur jet tersebut, pemerintah Korsel menanggung 60 persen pembiayaan, lalu sisanya dibagi rata antara Indonesia dan Korea Aerospace Industry (KAI).

Indonesia masih menunggak pembayaran sebanyak 671 juta dolar AS dari total pembayaran 1,3 miliar dolar AS kepada pihak Korsel. "Kami belum mendapat update, bukan belum berkomunikasi tapi belum di-update," kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah Indonesia akan memenuhi komitmen dalam pembagian ongkos produksi jet tempur KF-21 Boramae dengan Korea Selatan.

Baca juga: Prototipe Jet Tempur KF-21 Kerja Sama Korsel Sukses Uji Terbang, Siap Diproduksi Massal 2026

Prabowo bilang pemerintah tengah melakukan negosiasi merespons sikap Korea Selatan yang sudah menagih Indonesia untuk membayarkan pembagian ongkos. "Ya itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka, pokoknya kita akan penuhi komitmen-komitmen kita," kata Prabowo di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini