News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekspor China Merosot ke Level Terendah di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekspor China mencatatkan penurunan terbesar pada Juni 2023 di tengah perlambatan ekonomi global.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Aktivitas ekspor China turun ke level terendah pada Juni 2023, didorong oleh perlambatan ekonomi global. Impor China juga merosot 6,8 persen pada bulan lalu, menurut data yang dirilis bea cukai China pada Kamis (13/7/2023).

Momentum dalam pemulihan pasca-pandemi China telah melambat setelah peningkatan cepat pada kuartal I 2023, dengan analis sekarang menurunkan proyeksi ekonomi mereka untuk sisa tahun ini karena output pabrik melambat di tengah permintaan global yang terus melemah.

Juru bicara Administrasi Umum Kepabeanan China, Lv Daliang menyalahkan kinerja ekspor yang buruk pada pemulihan ekonomi global yang lemah, sehingga memperlambat perdagangan dan investasi global.

Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan dirinya telah menyiapkan kebijakan baru untuk meningkatkan permintaan dan memperkuat pasar. Dia mengklaim sejumlah investor tak sabar dan menginginkan kebijakan tersebut untuk segera diumumkan.

"Ke depan, hambatan yang dihadapi sektor eksternal tetap kuat, yang memerlukan dukungan kebijakan terhadap permintaan domestik," kata Zhou Hao, ekonom di Guotai Junan International.

Baca juga: China Larang Impor Makanan Laut Dari Jepang, Buntut Isu Pencemaran Limbah Nuklir

Aktivitas pabrik China telah menyusut dalam beberapa bulan terakhir, sementara harga konsumen terhuyung-huyung di tepi deflasi pada bulan lalu dan harga produsen turun dengan laju tercepat dalam lebih dari tujuh tahun.

Baca juga: Ekspor China ke Korea Utara Naik Tiga Kali Lipat di 2022

Hal itu membuat Pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang sederhana sekitar 5 persen untuk tahun ini, setelah target 2022 gagal dicapai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini