Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan kimia global The Chemours Company menyelenggarakan edukasi tentang antipemalsuan produk refrigeran di Indonesia sekaligus untuk menjaga hak kekayaan intelektualnya melalui pemantauan dan monitoring penggunaan merek dagang, perlindungan paten, serta program antipemalsuan.
Hardian Reza Dharmayanda, Country Leader Chemours Indonesia mengatakan, pemakaian refrigeran palsu menimbulkan kinerja sistem menjadi tidak optimal alias di bawah standar, kerusakan peralatan dan berisiko terhadap keamanan produk.
"Prioritas pada keamanan produk menjadi salah satu prinsip utama kami. Refrigeran palsu menjadi risiko besar bagi pihak distributor, kontraktor, dan pengguna akhir," ujar Hardian Reza Dharmayanda dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis, 20 Juli 2023.
Baca juga: 7 Gebrakan Kimia Farma Menuju Pusat Kesehatan Terpadu
Dia menambahkan, penggunaan refrigeran palsu membuat distributor berpotensi menanggung kerugian yang tidak diketahui dan kontraktor berpotensi menghadapi pembatalan proyek dan harus menghabiskan waktu untuk memperbaiki kerusakan sistem; sementara konsumen berpotensi mengalami konsumsi energi yang lebih boros.
Kerugian lainnya adalah kinerja sistem yang buruk, usia pakai peralatan yang lebih pendek, atau hal-hal lain yang lebih buruk lagi. "Kami tidak hanya ingin mengedukasi pelanggan dan distributor tentang risiko tersebut, namun juga cara memastikan keaslian refrigeran yang dibeli dan digunakannya. Program ini merupakan salah satu langkah penting dari proses tersebut," ujarnya Hardian.
Chemours merupakan pemilik merek dagang atas Freon dan Opteon di berbagai negara dan perusahaan ini saat ini menguasai pangsa pasar di segmen teknologi titanium, solusi termal & khusus (Thermal & Specialized Solutions), serta bahan baku khusus (Advanced Performance Material), meluncurkan.
Refrigeran Freon pertama kali dilansir ke pasar pada 1930 dan kemudian meluas digunakan di banyak negara untuk kebutuhan perangkat penyejuk udara (AC) di sektor otomotif, residensial, dan komersial hingga sistem pemanas (heat pump) dan pendingin.
Hardian menambahkan, keandalan Freon membuatnya kerap ditiru dan dipalsukan. "Disadari atau tidak, produk bermutu buruk, produk imitasi atau produk palsu dapat menimbulkan kinerja sistem yang di bawah standar, kerusakan peralatan, dan isu keamanan produk," ujarnya mengingatkan.
Edukasi ini difokuskan untuk mengetahui cara membedakan refrigeran Freon yang asli dan yang palsu. Chemours sendiri saat ini memiliki 29 basis produksi dan jaringan pemasaran di sekitar 120 negara.