TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Jawa Barat diwakili oleh Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum bersama Direktur Utama BEI, Iman Rachman dan beberapa pejabat terkait secara resmi melakukan pembukaan perdagangan dalam rangka Penandatanganan Pencanangan Literasi dan Inklusi Pasar Modal kepada 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat di Main Hall Gedung BEI, pada Kamis, (3/8).
Acara ini juga sekaligus melakukan Pendirian Galeri Investasi BEI di Kantor Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Pencanangan literasi pasar modal kepada 1.000 di Jabar ini merupakan bentuk kolaborasi BEI, Pemprov Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan, Bank BJB dan BJB Sekuritas Agar para ASN dapat lebih melek investasi khususnya di pasar modal.
Baca juga: Bank BJB Kembangkan Mobile Apps Hadapi Tantangan Zaman
Program ini selain untuk meningkatkan pemahaman para ASN juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan investasi pasar modal. Selain itu, diharapkan pula agar ke depannya sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.
Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya menyampaikan, Pemprov Jawa Barat berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal kepada masyarakat. Diharapkan, dengan semakin sadar literasi keuangan, masyarakat Jawa Barat akan semakin banyak yang berinvestasi di pasar modal, termasuk juga para ASN.
Dengan begitu, nantinya diharapkan investor tidak hanya menjadi aktivitas bagi urban citizens saja melainkan rural citizens pun turut meramaikan pasar modal.
Baca juga: Bank BJB Beri Diskon Premi Asuransi hingga Juni 2023, Bisa Diikuti oleh Debitur Baru dan Eksisting
Sebagai informasi, di Jawa Barat, berdasarkan data BEI, jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia saat ini sejumlah 69 perusahaan, yang terdiri dari sektor perbankan, telekomunikasi, properti, serta industri makanan dan minuman.
Data Pemprov Jawa Barat menunjukkan, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah investor pasar modal terbanyak di Indonesia. Total investor Jawa Barat per Juni 2023 sebanyak 2.513.862 investor, atau tumbuh 9,51 persen year to date dari Desember 2022 yang sebanyak 2.295.631 investor.
Jawa Barat juga menempati urutan pertama di Indonesia dengan jumlah investor saham terbanyak, yakni sebanyak 1.025.021 orang per Juni 2023 atau tumbuh 8.02 persen Year on Year Date dari Desember 2022 sebanyak 948.884 orang. Nilai transaksi saham di Jawa Barat selama Januari sampai dengan Juni 2023 mencapai Rp100,3 triliun.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut PJ Gubernur Jawa Barat Belum Tentu dari Tiga Nama Usulan DPRD
Sementara secara profil investor, dari sisi usia, jumlah investor di Jawa Barat didominasi pada rentang umur 18-25 tahun sebanyak 35 persen, usia 26-30 tahun sebanyak 23 persen, usia 31-40 tahun sebanyak 23 persen, dan usia diatas 41 tahun sebanyak 19 persen.
Berdasarkan pekerjaan, investor di Jawa Barat didominasi oleh pegawai swasta sebesar 44 persen, disusul oleh pengusaha 17 persen, pelajar sebesar 17 persen, dan pegawai negeri sebesar 3 persen.
Dalam sambutannya, Uu Ruzhanul Ulum juga menyampaikan apresiasi atas kinerja bank bjb yang dapat terus ditingkatkan di tengah tantangan ekonomi yang semakin dinamis.
"Saya mengapresiasi Bank BJB yang telah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaring investor dari kalangan ASN. bank bjb juga telah bergerak proaktif melakukan upaya-upaya literasi dan inklusi pasar modal secara berkesinambungan," ucap Uu Ruzhanul Ulum.
Baca juga: KUR Bank BJB 2023 Dibuka, Bisa Pinjam Rp 500 Juta, Ini Syarat serta Cara Daftarnya
Sementara melalui Galeri Investasi BEI di kantor pemerintahan daerah Jawa Barat, diharapkan dapat menekan praktik investasi bodong di tataran masyarakat sekaligus semakin mampu menjangkau calon investor baru di Jawa Barat.
“BEI berharap pencanangan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang investasi yang tepat di pasar modal, agar terhindar dari investasi bodong yang marak di masyarakat. Selain itu, sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat agar pelaksanaan program Literasi pasar modal dapat berjalan lancar dan mencapai target yang diharapkan untuk membangun pondasi pasar modal yang kokoh," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi menambahkan, investasi di pasar modal menjadi salah satu kegiatan yang semakin digemari oleh masyarakat. Namun begitu, masyarakat perlu untuk terus diedukasi, termasuk kalangan ASN.
Karena itu, bank bjb akan memberikan edukasi pasar modal kepada 1.000 ASN sebagai bagian dari komitmen dalam meningkatkan jumlah investor, sekaligus sebagai bagian dari memberantas investasi ilegal serta modus penipuan investasi. Sehingga, masyarakat bisa memulai investasi dengan pola yang tepat, agar bisa berpikir cerdas dalam berinvestasi.
Kegiatan edukasi dan literasi ini juga sebagai bentuk kepedulian bank bjb kepada para ASN untuk bisa paham mengenai investasi dan juga berpikir cerdas dalam mengelola keuangan. Saat ini bank bjb telah siap memfasilitasi aktivitas transaksi efek bagi masyarakat khususnya di Jawa Barat melalui bjb Sekuritas.
Ditegaskan Yuddy, bank bjb berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mendongkrak literasi dan inklusi keuangan pasar modal yang bermuara pada tujuan optimalisasi potensi ekonomi melalui fasilitas pasar modal. (*)