TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kota Semarang dinilai memiliki potensi besar dengan sektor pariwisatanya. Maka itu, tak heran jika ibu kota provinsi Jawa Tengah ini makin digandrungi oleh para wisatawan.
Hal ini terlihat jelas dari statistik kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, sepanjang 2022 yang kian meningkat. Menurut laman resmi Pemprov Jateng, jumlah wisatawan yang sebelumnya sempat merosot ke angka 1,451 juta orang pada tahun 2021, kembali naik perlahan hingga mencapai 1,817,979 orang per bulan September 2022.
Potensi Semarang sebagai kota destinasi wisata tidak hanya disadari oleh pemerintah, tapi juga pihak swasta. Salah satunya adalah PT Hotel Candi Baru yang baru-baru ini menggelar kegiatan sarasehan potensi Kota Semarang di Hotel Tentrem, Rabu (23/8/2023) malam.
Sarasehan yang membahas potensi Kota Semarang ini digelar PT Hotel Candi Baru dengan mengundang sejumlah tokoh, di antaranya mantan Wali Kota Semarang Soemarmo Hadi Saputro, Ketua Kadin Semarang Arnaz Agung Andrarasmara dan Ketua Perkumpulan Sosial Budaya Rasa Dharma, Harjanto Kusuma Halim.
Investasi tiga fasilitas megah di Kota Semarang
Pada kesempatan ini, Direktur Utama PT Hotel Candi Baru yang juga merupakan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyoroti potensi Kota Semarang dalam sektor pariwisatanya. Ia menyebut bahwa Kota Semarang yang terletak di tengah Pulau Jawa bisa dibilang sebagai pintu masuk wisata di Jawa Tengah.
Menurut Irwan, Semarang merupakan kota perdagangan, industri, kuliner, jasa, dan budaya yang sangat luar biasa.
Dalam kesempatan ini, ia pun mengumumkan investasi yang akan dilakukan PT Hotel Candi Baru di kota yang dijuluki sebagai Port of Java tersebut, yang meliputi pembangunan sport center di Klipang, Research Center dan museum di Kabupaten Semarang, serta hotel bintang lima.
"Saya nanti di Klipang akan bangun pusat tenis dan sport center. Sekarang masih tunggu desainnya. Saya juga nanti bangun hotel bintang 5 di Sisingamangaraja, namanya belum tahu. Serta membangun museum di Ungaran," ujarnya.
Khusus untuk pembangunan sport center dan akademi tenis, Irwan ingin olahraga tenis dapat semakin dikenal di Indonesia. Irwan ingin ada atlet-atlet tenis yang andal dan mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia.
"Karena tenis itu belum ada. Orang Indonesia ada 270 juta, tapi tidak (banyak yang) berbicara di tenis. Tenis enggak ada fasilitas. Buat saya ini kesempatan yang bagus," tambahnya.
Irwan pun membeberkan alasannya berinvestasi di Semarang. Ia menekankan bahwa Semarang memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan kota lain.
"Hingga akhir tahun 2022 saja, wisatawan yang datang ke Semarang lebih dari 5 juta orang," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa Kota Semarang memiliki fasilitas yang baik dan bagus maka akan menarik lebih banyak wisatawan, bahkan mampu menjadi pintu utama wisata di Jateng. Laki-laki kelahiran 1947 itu juga mengaku senang berinvestasi di Semarang karena semuanya gampang. Ia berharap ada investor investor lain yang menanamkan di Semarang
"Sekarang ini sudah setengah jadi. Kalau dipublikasi terus-menerus bahwa Semarang investasi terbaik, pasti akan menarik investor masuk," tandasnya.
Oleh karenanya, Irwan mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mengembang Kota Semarang menjadi tujuan wisata dan pintu masuk berwisata di seluruh Jateng.
"Nanti kalau mau ke Lasem, Pekalongan nginep di Semarang. Kemudian bisa wisata lagi ke Borobudur. Oleh sebab itu kami mengajak teman-teman semua mengembangkan Kota Semarang, menjadi tujuan wisata, dan pintu masuk berwisata di seluruh Jateng," tandas Irwan.
Senada dengan Irwan, Ketua Perkumpulan Sosial Budaya Rasa Dharma, Harjanto Halim di kesempatan yang sama mengatakan mengatakan bahwa terdapat banyak usulan untuk membangun pariwisata Kota Semarang, salah satunya dengan pemetaan (mapping) ulang potensi yang ada.
Ia sendiri juga mengusulkan perbaikan trotoar di Semarang agar lebih nyaman untuk pejalan kaki.
"Tadi juga ada usulan menggelar convention meeting and MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Secara organik sudah diakui karena secara kuliner, budaya, sosial, Semarang lebih unggul daripada kota besar di wilayah lain," ujar Harjanto Halim.
Untuk mendorong potensi pariwisata, Harjanto menyebut bahwa dukungan pihak swasta memang menjadi hal yang diperlukan, tidak hanya dalam upaya formal, namun juga upaya informal yang terarah.
"Seperti mengadakan blueprint, lalu mudah-mudahan disusul teman-teman komunitas dan diwujudkan bagaimana menggerakkan investor masuk ke kota Semarang," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Kadin Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menekankan bahwa pengembangan potensi pariwisata harus diimbangi tata kelola kota yang tepat untuk mencegah efek negatif dari aktivitas ekonomi yang besar.
Maka itu, ia menyarankan agar tata kelola kota lebih dipersiapkan dengan baik agar pembangunan potensi pariwisata juga dapat memberi dampak positif kepada Kota Semarang.