Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku UMKM asal Bali, I Ketut Sumayana, merintis usahanya produk organik dari modal Rp300 ribu. Sumayana mengenang, usaha Bali Pure dimulai dari sebuah garasi kecil di Bali Utara karena melihat potensi buah kelapa yang pada 2016.
Tanpa berpikir rumit, Sumayana mulai mengolah kelapa menjadi virgin coconut oil (VCO). Seluruh proses produksi itu dilakukan secara manual dengan tujuan utama memberikan nilai tambah.
Jika kelapa sebelumnya dijual dengan harga tertentu, maka VCO produksi Bali Pure dapat dipasarkan Rp75.000 untuk kemasan 100 mililiter.
“Berpikir harus simpel. Untuk buat VCO ini, kami memproses kelapa dari petani. Kami congkel manual, peras pakai tangan, saring dan fermentasi. Seperti bayi, kita harus belajar merangkak untuk bisa berlari. Mulai dulu dari yang ada di sekitar,” paparnya dalam keterangan Rabu (30/8/2023).
Sumayana tidak menampik jika produk Bali Pure sempat sepi pembeli pada enam bulan pertama.
Namun, ketekunan dan konsistensi untuk terus memproduksi sambil memanfaatkan pemasaran secara daring melalui media sosial dan marketplace kemudian berbuah manis.
“Tentu kita memproduksi produk yang orang butuhkan, bukan (produk) yang kita inginkan. Hari ini tidak ada yang beli, besok ada yang datang pesan banyak. Nah itu harus kita penuhi. Manfaatkan digital, posting di media sosial, website dan lainnya,” paparnya.
Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Pelaku UMKM Asal Bali Bangun Pabrik Produk Organik
Sumayana menuturkan, beberapa pembeli dari luar negeri menemukan produk Bali Pure melalui postingan media sosial dan website.
Mantan pegawai hotel ini tidak lupa memberikan tips bagi siapa saja yang hendak memulai usaha sendiri.
Menurutnya, untuk bisa merintis usaha, seseorang harus memiliki entrepreneur mindset atau bisa menciptakan dan memanfaatkan peluang.
Dia mencontohkan ketika pandemi, penjualan produk VCO anjlok. Bali Pure kemudian menyasar produk natural hand sanitizer yang terbukti mampu mengerek penjualan hingga 200 persen.
“Jadi kami melihat dan mengambil peluang terbaik, paling potensial dan menjanjikan. Seorang wirausaha juga harus pandai bersosialisasi dan membangun jaringan,” paparnya.
Ketut merupakan salah satu pelaku usaha binaan Sampoerna Enterpreneurship Training Center (SETC), sebuah program pemberdayaan UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) melalui payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”.
Baca juga: Luaskan Jangkauan Pasar, UMKM Diharap Adaptif di Era Kemajuan Digital
Bali Pure saat ini telah menjelma menjadi salah satu UMKM dengan beragam produk seperti VCO, minyak kemiri, serbuk kunyit, serbuk jahe merah, bubuk daun kelor, hingga produk kosmetik golongan B.
Selain untuk pasar dalam negeri, produk Bali Pure saat ini sudah diekspor ke Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura dan sedang dalam penjajakan masuk ke Negeri Sakura.
“Baru-baru ini saya bersama dengan SETC habis dari Jepang (pameran Wellness Food Japan 2023) dan kami sedang menjajaki ekspor ke sana," paparnya.