Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk atau Danamon (BDMN) menghadirkan market outlook Danamon Wealth Series 2023 bertajuk Election Year Ahead: Turning Challenges into Opportunities.
Acara ini mengupas tentang kondisi pasar, tantangan, serta peluang bagi pertumbuhan ekonomi, dan kelas aset investasi di Indonesia pada saat menjelang, selama, dan setelah Pemilu 2024.
Danamon memandang di tengah ketidakpastian global dan kondisi perekonomian domestik yang masih solid, sangat penting bagi investor untuk mendapatkan informasi mengenai market outlook yang membahas seputar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada paruh kedua 2023.
Baca juga: Masuki Tahun Politik, Emiten Bidang Gas Industri Optimis Kinerja Tetap Tumbuh Positif
Apalagi, periode ini juga bertepatan dengan momentum persiapan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
Kedua faktor utama tersebut dapat menjadi suatu tantangan ataupun peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan kelas aset investasi di Indonesia.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan Pemilu di Indonesia menjadi momen penting dalam pelaksanaan hak berdemokrasi di negara ini.
Selain implikasi politik yang signifikan kepada ekonomi dan sosial, ujarnya, Pemilu dapat berdampak positif maupun negatif bagi perekonomian.
“Pemilu yang berlangsung lancar dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia,” ucapnya dikutip Kamis (28/9/2023).
Dari sisi perputaran uang, Bank Indonesia mencatat peningkatan peredaran uang selama Pemilu menjadi gejala yang umum ditemukan, dan berdasarkan historis 4 periode putaran Pemilu sebelumnya (2004, 2009, 2014, 2019), kinerja IHSG menunjukkan tren positif sejak 6 bulan sebelum Pemilu.
Hal ini tentu memberikan gambaran bahwa Pemilu dapat dilihat sebagai peluang bagi pasar modal Indonesia pada kuartal IV/2023, yang merupakan periode 6 Bulan sebelum Pemilu pada Februari 2024.
Selain dipengaruhi oleh kondisi menjelang pemilu, tren investasi juga tengah berfokus ke ESG (environmental, social, and corporate governance).
Ini merupakan pendekatan bisnis yang digunakan untuk mengevaluasi risiko keuangan organisasi, keberlanjutan jangka panjang, dan pencapaian tujuan di tiga bidang kinerja tersebut.
Head of Distribution Partnership PT BRI Manajemen Investasi Edward Narodo mengatakan, generasi Millennial memiliki peran penting dalam investasi ESG di mana demografi tersebut telah berinvestasi sebesar 51,1 miliar dolar AS pada instrumen berbasis investasi berkelanjutan pada tahun 2020.
Hal ini merupakan peningkatan yang signfikan dibandingkan dengan 2015 di mana investasi di segmen tersebut masih kurang dari 5 miliar dolar AS.
Edward juga menambahkan, 40 persen Gen Z menyatakan bahwa keputusan investasi mereka didorong oleh perusahaan yang punya tujuan dalam 5 tahun ke depan.
“Hal ini memberikan sinyal bahwa prospek investasi berkelanjutan dipandang cukup cerah,” ungkapnya.
Pada 2025, diharapkan Edward, sekitar 33 persen dari semua aset global yang dikelola akan memiliki mandat SRI dan ESG.
Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk Ivan Jaya mengatakan komitmen Danamon sebagai organisasi yang customer-centric dan pihaknya berupaya menyediakan solusi keuangan yang komprehensif untuk membantu nasabah kian tumbuh dan mencapai tujuan finansialnya.
“Proposisi nilai unik dari Layanan Danamon Privilege berfokus untuk menjaga aspirasi setiap generasi dengan solusi wealth advisory untuk pengembangan aset, berbagai keistimewaan dari World of Privileges seperti fasilitas airport pick-up & fasilitas medical check-up serta kemudahan akses layanan digital banking yang lengkap, untuk membantu nasabah memegang kendali atas kebutuhan dan tujuan keuangan,” kata Ivan
“Hal ini merupakan perwujudan visi Danamon untuk Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan,” tutupnya.