News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Daftar Penerima Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Ada 500 Ribu Unit

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LUSTRASI rice cooker - Pemerintah akan membagi-bagikan 500 ribu rice cooker gratis kepada masyarakat mulai November 2023. Ini daftar penerima dan spesifikasi rice cooker yang dibagikan.

"Semaksimal mungkin (TKDN-nya). Pokoknya (produk) nasional kita," ujarnya di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Arifin pun sempat menyinggung merek Maspion ketika membahas perusahaan nasional yang bisa memproduksi rice cooker.

"Kan yang tukang bikin itu (alat masak berbasis listrik) kan banyak. Coba lihat, mesin-mesin kompor itu kan, ada Maspion, terus siapa lagi itu kan, pokoknya nasional," kata dia.

Pengadaan rice cooker berasal dari badan usaha yang syaratnya harus mengutamakan produk dan potensi dalam negeri.

Hal ini dibuktikan dengan sertifikat tingkat komponen dalam negeri.

"(Harus) mencantumkan label SNI dan mencantumkan label tanda hemat energi," tulis pasal 10 ayat 3 beleid tersebut.

Selain itu, bila merujuk pada Permen tersebut, jenis rice cooker yang dibagikan memiliki kapasitas 1,8 liter sampai dengan 2,2 liter.

Adapun fungsinya minimal untuk memasak nasi, menghangatkan dan mengukus.

Nantinya, rice cooker gratis itu akan dilengkapi stiker bertuliskan "Hibah Kementerian ESDM" dan "Tidak untuk Diperjualbelikan."

Stiker itu tidak akan mudah luntur dan tidak mudah dilepas.

Baca juga: Kata Menteri ESDM Soal Wacana Bagi-bagi Rice Cooker Gratis: Masih Perlu Pendalaman

Telan Anggaran Rp 347,5 Miliar

Dikutip dari Kontan.co, program rice cooker gratis menelan anggaran sebesar Rp 347,5 miliar untuk 500.000 rumah tangga.

Artinya, setiap rumah tangga akan mendapat rice cooker gratis dengan harga kisaran Rp 695 ribu.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jisman P Hutajulu mengatakan, tujuan program pemberian rice cooker gratis untuk menjamin akses energi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan.

"Selain itu program ini bertujuan mengurangi impor LPG yang digunakan untuk memasak, meningkatkan konsumsi listrik perkapita, serta mendukung teknologi memasak yang lebih bersih," ujar Jisman di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini