News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Harga Minyak Dunia Melambung di Tengah Perang Israel-Palestina, Harga Pertalite Bakal Naik?

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengenakan baju batik saat melayani konsumen di SPBU Coco MT Haryono, Jakarta. Jika perang timur tengah berlangsung lama maka akan berpengaruh ke impor minyak mentah dan impor BBM RI.

TRIBUNNEWS.COM, - Harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri sangat bergantung dengan harga minyak dunia, karena bahan baku masih dipenuhi dari impor.

Oleh sebab itu, harga BBM saat ini berpotensi mengalami kenaikan seiring melambungnya harga dunia yang sudah di level kisaran 90 dolar AS per dolar AS.

Kenaikan harga minyak dunia disebabkan eskalasi konflik antara Israel dan Palestina, serta kebutuhan minyak menjelang musim dingin diproyeksikan kerek inflasi secara global.

Baca juga: Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina Se-Indonesia Hari Ini, 18 Oktober 2023

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, jika perang timur tengah berlangsung lama maka akan berpengaruh ke impor minyak mentah dan impor BBM RI.

"Sampai hari ini dampaknya masih belum signifikan walaupun kita tahu harga minyak mendekati USD90 per barel, namun kalau ini berlangsung cukup lama saya kira akan berpengaruh," kata Tutuka dikutip dari lama Kementerian ESDM, Rabu (18/10/2023).

Menurutnya, kenaikan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ ICP) selain akan berpengaruh terhadap kenaikan harga crude di Indonesia juga akan mempengaruhi harga BBM di masyarakat.

Hal ini karena Indonesia impor keduanya yaitu crude oil dan BBM dengan presentase yang hampir sama.

Pembatasan Pertalite

Pemerintah mendorong segera diterbitkannya revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 yang menjadi regulasi acuan penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

Dalam revisi tersebut akan mengatur detail kriteria kendaraan yang dapat mengisi Pertalite dan juga tengah mengkaji untuk membuat perbedaan harga Pertalite sesuai dengan jenis kendaraannya.

"Saya mengimbau, pertalite itu untuk masyarakat yang membutuhkan, jadi kalau yang mampu janganlah menggunakannya karena bukan peruntukannya," ucap Tutuka.

Sejauh ini, Pertamina tengah melakukan uji coba pembatasan pembelian Pertalite khususnya bagi kendaraan roda empat di beberapa daerah.

Setiap pembeli diwajibkan memiliki Quick Response (QR) Code untuk dipindai oleh petugas SPBU sebelum melakukan pembelian.

Uji coba tersebut dilakukan di 41 kota dan kabupaten yang tersebar di tiga provinsi yakni Aceh, Bangka Belitung, dan Bengkulu. Uji coba juga dilakukan di Timika, Papua.

Sebagai informasi, konsumen pengguna yang belum dapat QR Code, selain mendaftar secara langsung pada program subsidi tepat yang bisa diakses melalui website atau melalui aplikasi MyPertamina, juga bisa melakukan pendaftaran pada sekitar 1.300 titik booth pendaftaran offline yang tersebar di seluruh Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini