Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan mencapai 85,10 persen.
Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia, Nina Ong mengatakan, jika merujuk hasil survei ini terlihat gap yang cukup tinggi antara tingkat literasi dan tingkat inklusi, yaitu sebesar 35,42 persen.
"Artinya dari setiap 100 masyarakat Indonesia, terdapat 85 masyarakat yang inklusif menggunakan produk atau layanan keuangan, tetapi hanya 49 di antaranya yang memahami dengan benar akan kegunaan produk/layanan keuangan tersebut," kata Nina Ong dalam keterangan tertulis, Kamis (19/10/2023).
Untuk meningkatkan inklusi keuangan, pihaknya menghadirkan kamus asuransi Greatpedia yang bisa diakses secara gratis oleh semua masyarakat Indonesia.
"Di dalamnya terdapat lebih dari 100 istilah asuransi dan kamus ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang belum memahami istilah-istilah asuransi," katanya.
Sebagai bagian kampanye literasi keuangan, pihaknya juga menyelenggarakan webinar Reach for a Great Entrepreneurship Through Digital Financial Management: Wujudkan UMKM yang Hebat melalui Pengelolaan Keuangan Digital.
Webinar ini menghadirkan perencana keuangan dan pendiri Finante, Rista Zwestika, praktisi UMKM dan pendiri Creative Space, Joko Purwono dan Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kota Solo Wahyu Kristina.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan dan Labamu Kerjasama Penyediaan Asuransi untuk UMKM
Di webinar itu ditekankan pentingnya transformasi secara digital dalam mengelola keuangan agar usaha yang dikelola bisa lebih berkembang dan menekankan berbagai kelebihan penerapan keuangan digital.
Di antaranya bisa menghemat biaya operasional, mempermudah transaksi keuangan, serta bisa mengefektifkan berbagai proses kerja menjadi lebih optimal.
Webinar lainnya menghadirkan 3 narasumber yakni Kepala OJK Solo, Eko Yunianto, Rista Zwestika dan Joko Purwono membahas tentang pentingnya asuransi, baik untuk diri, keluarga maupun usaha agar dapat mencapai kebebasan finansial.
Baca juga: Generasi Sandwich Perlu Persiapkan Asuransi Sebelum Pensiun, Ini Manfaatnya
"Dalam piramida perencanaan keuangan, hal yang paling dasar adalah mengelola keuangan, lalu membangun jaringan pengaman dalam hal ini memiliki dana darurat dan asuransi. Setelahnya, masyarakat bisa mengumpulkan kekayaan hingga merencanakan warisan," kata Nina.