Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut harga 14 persen saham yang dilepas PT Vale Indonesia kepada Pemerintah dinilai masih terlalu mahal.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan, saat ini Pemerintah melalui Holding BUMN Tambang alias Mining Industry Indonesia (MIND ID) masih terus melakukan negosiasi.
"Ya kalau Pak Erick bilangnya kemahalan, ya masih negosiasi lagi, tunggu saja. (nominalnya belum tahu) kan namanya juga negosiasi," ucap Arya di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Menteri Bahlil: Tak Ada Kendala, Divestasi Vale Indonesia Hampir Rampung
"Artinya (harga saham) enggak masuk dalam hitungan kita, gitu aja. Dengan nilai yang kita lihat, harusnya enggak segitu, gitu kan. harusnya lebih murah," sambungnya.
Arya juga memastikan anggaran MIND ID saat ini cukup untuk membeli saham di Vale Indonesia.
Namun, Arya masih enggan mengungkapkan tenggat waktu atau target terkait negosiasi harga saham perusahaan tambang tersebut.
"Berapa duitnya, bisa dihitung nanti. Cashnya ada, tenang aja, kalau enggak ada cashnya, nggak mungkin lah di (beli) ini," pungkasnya.
Baca juga: Faisal Basri Tak Neko-neko dalam Divestasi Saham Vale Indonesia: Ikuti Saja Undang-undangnya
Sukses Akuisisi
Beberapa waktu lalu seperti diberitakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, Pemerintah akhirnya sukses mengakuisisi 14 persen saham PT Vale Indonesia.
Dalam hal ini, akusisi saham Vale Indonesia melalui Holding Badan Usaha Milik Negara sektor tambang yakni MIND ID (Mining Industry Indonesia).
Dengan demikian, total saham Vale Indonesia yang dikuasai MIND ID sebanyak 34 persen.
"Udah (diakuisisi) jadi yang dilepas oleh Vale adalah 14 persen lagi, jadi dengan itu MIND ID bisa 34 persen dan itu mayoritas," ungkap Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/11/2023).
Tak hanya besaran saham yang dilepas, Menteri Arifin juga mengungkapkan bahwa kesepakatan terkait siapa yang menjadi pengendali operasional tambang juga telah menemui titik terang.
Baca juga: Dorong Energi Bersih, Vale Gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Air dari Tiga Bendungan