Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk Budi Waseso menjadi komisaris utama PT Semen Indonesia Tbk.
Keputusan pengangkatan dirinya setelah perusahaan berkode saham SMGR ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (1/12/2023).
Pria yang akrab disapa Buwas itu menggantikan Rudiantara yang sebelumnya menduduki jabatan tersebut.
Selain Rudiantara, Erick juga memberhentikan Arief Prasetyo Adi sebagai Komisaris. Dan kemudian mengangkat Ratna Irsana sebagai Komisaris Independen.
Diketahui, Buwas merupakan direktur utama Perum Bulog, perushaan pelat merah yang mengurus urusan bidang logistik.
Dengan adanya keputusan pengangkatan sebagai komisaris utama SMGR, maka Buwas secara otomatis tak lagi menjabat sebagai Bos Perum Bulog.
"Mengenai Pak Budi Waseso dengan sendirinya ketika beliau diangkat jadi Komut SIG, sudah pasti secara otomatis enggak bisa merangkap sebagai Dirut Bulog," papar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada wartawan, Jumat (1/12/2023).
"Maka ketika SK SIG-nya sudah keluar, maka otomatif beliau juga nantinya tidak lagi menjadi Dirut di Bulog," sambungnya.
Berikut profil singkat Budi Waseso:
Budi Waseso atau Buwas, merupakan mantan Jenderal Polisi dengan pangkat Komjen atau jenderal bintang tiga.
Jabatannya terakhir sebelum pensiun adalah sebagai Kepala Badan Narkotka Nasional (BNN) yang ia pegang selama tiga tahun yakni pada 2015-2018.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kabareskrim meski hanya menjabat selama delapan bulan pada tahun 2015.
Buwas lahir di Pati, Jawa Tengah pada 19 Februari 1960. Dia merupakan lulusan Akpol tahun 1984 dan berpengalaman di bidang reserse.
Baca juga: Erick Thohir Tunjuk Budi Waseso Jadi Komisaris Utama di PT Semen Indonesia, Gantikan Rudiantara
Sepanjang kariernya di kepolisian, selain pernah menjadi Kepala BNN dan Kabareskrim, ia pernah mengembang berbagai tugas di antaranya ia pernah menjabat sebagai Kapolda Gorontalo pada 2012.
Selepas berkarier di Korps Bhyangkara, Budi Waseso kemudian dipercaya menjadi direktur utama Bulog.