Korban tewas 139 orang dengan 72 tewas di tempat dan sisanya meninggal sekarat. Dari 139 korban tewas, 113 di antaranya sudah teridentifikasi.
Total 254 luka-luka dengan rincian 170 orang dirawat di rumah sakit dan 84 orang luka ringan.
3. Tabrakan KRL di Ratu Jaya Depok (1993)
Kecelakaan bermula dari kesalahan informasi antara petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) di pemberangkatan Stasiun Depok Lama dan Stasiun Citayam.
Petugas memberangkatkan KRL dari Depok Lama tanpa memberitahu kepada petugas di Citayam.
Petugas di Citayam memberangkatkann KRL sehingga dua kereta yang berlawanan arahpun saling bertabrakan. Sebagai catatan, kereta pada tahun ini masih menggunakan jalur tunggal.
Dalam perstiwa tersebut, sebanyak 20 orang meninggal dunia dan 100 orang terluka dalam kecelakaan Kereta Rel Listrik (KRL) Ratu Jaya Depok.
4. Tabrakan Kereta Api Empu Jaya (2001)
Pada 25 Desember 2001, kecelakaan parah kembali terjadi. Kali ini, KA 146 Empu Jaya menabrak KA 153 Gaya Baru Malam Selatan yang sedang menunggu bersilangan di stasiun Ketanggungan Barat, Brebes, Jawa Tengah.
Kecelakaan yang menewaskan 45 orang itu murni kesalahan masinis KA Empu Jaya, yang tak mengurangi kecepatan saat melewati sinyal aspek kuning dan tak berhenti saat lampu merah.
5. Tabrakan Kereta Api Kertajaya (2006)
Pada 15 April 2006, KA Sembrani dan KA Kertajaya bertabrakan di Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah.
Saat itu, KA Sembrani melayani rute Jakarta Gambir-Surabaya Pasar Turi, sedangkan KA Kertajaya relasi Jakarta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi.
Dilansir dari laporan yang diterbitkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kecelakaan kereta api tersebut mengakibatkan 14 orang meninggal dan 26 lainnya mengalami luka-luka.
Selain menimbulkan korban jiwa, kecelakaan juga berakibat pada kerusakan dua rangkaian kereta api, baik Sembrani dan Kertajaya.
6. Tabrakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek (2010)
KA Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang ditabrak oleh KA Argo Bromo jurusan Jakarta-Surabaya pukul 02.45 WIB. Saat itu, KA Senja Utama berhenti di jalur tiga di Stasiun Petarukan, Desa Serang, Pemalang, Jawa Tengah.
Sebanyak 35 orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka. Harian Kompas, 3 Oktober 2010 menyebutkan, pertolongan warga sekitar menjadi uluran tangan pertama yang diterima.