Gas tersebut selanjutnya dikompresi dan akan dimanfaatkan oleh Gagas untuk selanjutnya didistribusikan ke pelanggan komersial dan industri.
K.R. Raghunath, Direktur KIS mengungkapkan bahwa kerjasama untuk menangkap metana dari limbah cair kelapa sawit akan semakin memperkuat industri biomethane di Indonesia dan membantu menekan emisi gas rumah kaca.
“Proyek kerjasama ini akan membantu mengurangi permasalahan emisi dan mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission,” jelas Raghunath.
Sedangkan, Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah menyampaikan, pihaknya tetap pada perannya sebagai penyedia energi ramah lingkungan melalui moda Beyond Pipeline.
Tetapi kali ini salah satu pasokan yang diperoleh berasal dari sumber energi yang lebih sustainable yaitu limbah cair kelapa sawit, yang telah diproses oleh KIS menjadi biomethane yang akan ditransportasikan dalam bentuk BioCNG.
"Untuk langkah awal, proses kerjasama akan dilakukan di daerah Pekanbaru, Riau. Selanjutnya jika kerjasama berjalan dengan baik, maka kerjasama ini akan diduplikasikan di wilayah lainnya di Indonesia seperti Bangka Belitung, Sumatera dan Kalimantan," tuturnya.