News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekonom: Keputusan Pemerintah Impor 3 Juta Ton Beras Serampangan dan Tanpa Dasar

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ekonom Core Indonesia, Dwi Andreas Santosa

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Reserach Associate Core Indonesia, Dwi Andreas Santosa, mengkritik keputusan pemerintah yang akan mengimpor 3 juta ton beras pada tahun ini.

Keputusan impor 3 juta ton beras tersebut sudah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2023 lalu.

Andreas yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menilai importasi yang akan dilakukan pemerintah tersebut sebagai keputusan yang serampangan atau sembarangan.

"Ini kami sampaikan sebagai kepututsan impor yang serampangan, tanpa dasar, tanpa data, tanpa perhitungan," katanya dalam acara Outlook Ekonomi Sektor-sektor Strategis 2024 di Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).

Menurut dia, importasi ini dilakukan karena pemerintah berasumsi produksi beras akan turun tajam akibat dari fenomena kekeringa el nino.

Nyatanya, kata Andreas, penurunan produksinya hanya 0,65 persen. Jadi, dia menilai ini adalah keputusan yang serampangan.

Lebih lanjut, Andreas menyebut impor ini juga akan menyakiti para petani di dalam negeri. Tahun ini, ia mengatakan ada potensi kenaikan produksi padi antara 3 hingga 5 persen. Produksi beras juga diperkirakan naik 0,9 hingga 1,5 juta ton.

"Jadi, permintaan untuk sebagia besar produk pertanian itu sifatnya inelastis. Jadi, kalau stok besar, pasti akan menjatuhkan harga yang lebih besar daripada kenaikan stok tersebut," ujar Andreas.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan Indonesia telah mengamankan beras impor dari Thailand dan India.

Indonesia disebut telah mengamankan dua juta ton beras dari Thailand dan satu juta ton beras dari India untuk 2024 mendatang.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Awalnya, Jokowi mengatakan dirinya masih sedikit khawatir mengenai urusan komoditas pangan karena kemarin saat fenomena kekeringan super El Nino, produksi beras RI turun sedikit.

Baca juga: Impor Beras Indonesia Tahun 2023 Melonjak 6 Kali Lipat, Tembus 3,06 Juta Ton

Pada 2024, ia memperkirakan kondisinya belum akan kembali normal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini