TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Indonesia Go Global membutuhkan kolaborasi berbagai pihak baik dari pemerintah, BUMN, swasta dan UMKM.
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansuri mengatakan pentingnya kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan visi Indonesia Go Global.
“Menghadapi dinamika tersebut, Kemlu RI tengah menyusun Grand Design Diplomasi Ekonomi (GDDE) guna mendukung transformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai status developed country pada 2045,” kata Pahala dalam sambutannya dalam Indonesia Incorporated Day di Nusa Dua, Bali dikutip Selasa (30/1/2024).
Baca juga: Rencana IPO Molor, Kementerian BUMN Pastikan Sejumlah Perusahaan Pelat Merah Tak Kekurangan Dana
Mengangkat tema “Kolaborasi Menuju BUMN Go Global”, kegiatan ini berupaya mendorong kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan UMKM, untuk mewujudkan visi Indonesia Go Global.
Pertemuan dihadiri 11 BUMN dari sektor strategis, 5 perusahaan swasta, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Pahala berharap kegiatan Indonesia Incorporated Day dapat menghasilkan rencana kerja bersama untuk mencapai deliverables konkret.
“Rencana kerja yang dihasilkan dari kegiatan Indonesia Go Global harus actionable, time-bound dan dapat ditindaklanjuti,” ujar Wamenlu.
Wamenlu memaparkan tren geopolitik dewasa ini yang patut menjadi perhatian bersama. Kebijakan de-risking dan friendshoring, persaingan Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), disrupsi jalur perdagangan, hingga krisis perubahan iklim memiliki pengaruh signifikan terhadap volatilitas pertumbuhan ekonomi global.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Emas 7 Ton, Komisi III DPR: Jadi Momentum Bersih-Bersih BUMN
Selain itu, dunia yang semakin multi-polar membuka peluang bagi Indonesia dan negara-negara berkembang (Global South) untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi, termasuk mendorong hilirisasi.
Dalam Grand Design Diplomasi Ekonomi (GDDE) yang sedang disusun, jelasnya, pemerintah berupaya melakukan integrasi ekonomi global, perluasan akses pasar, dan pelibatan BUMN dan sektor swasta, menjadi faktor penting dalam inisiatif Indonesia Go Global.
Implementasi GDDE diharapkan dapat mewujudkan ketahanan energi, pangan, dan kesehatan nasional, serta mengamankan kebutuhan mineral kritis.
Sementara dari sisi Kementerian BUMN, Sesmen BUMN tegaskan pentingnya penguatan narasi untuk bersaing pada peta perdagangan internasional.
“Stories matter. What we tell to our audiences matters. Untuk itu, Kementerian BUMN siap berkontribusi dalam penguatan narasi branding Indonesia.” tegas Sesmen BUMN.
Menurut Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, Indonesia Incorporated Day menandai momen krusial dalam aspirasi global Indonesia. BNI siap mendukung upaya kolaboratif antara Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, dan lembaga terkait lainnya.
Salah satu wujud komitmen BNI tersebut adalah dengan menawarkan Global Diaspora Banking Solution dan memimpin penuh upaya pengembangan bisnis swasta dan UMKM Indonesia di luar negeri, sebagaimana dipaparkan Direktur Wholesale & International Banking, Silvano Rumantir.
Dalam pertemuan tersebut BUMN di sektor hilirisasi, pangan, jasa dan pariwisata, serta kesehatan perwakilan swasta, dan 10 Kepala Perwakilan RI di luar negeri yang hadir memaparkan strategi, prioritas, tantangan, serta usulan penguatan kerjasama diplomasi ekonomi.
Kegiatan menghasilkan dokumen Action Plan yang mengidentifikasi peluang dan tantangan, serta proyek-proyek prioritas BUMN yang dapat ditindaklanjuti di negara-negara potensial.