Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - National Bureau of Asian Research (NBR), lembaga penelitian non-profit dari Amerika Serikat, menjalin kerja sama dengan Indonesian Institute for Energy Economics (IIEE) untuk mengoptimalkan potensi sumber daya energi bersih.
Kerjasama kedua pihak dilakukan di Konferensi Clean EDGE Asia bertema "Energy Transitions and Equitable Development in Southeast Asia” pada 30-31 Januari 2024.
Presiden National Bureau of Asian Research (NBR) Roy Kamphausen menyatakan, konferensi ini bertujuan untuk menemukan solusi atas tantangan meningkatkan energi terbarukan dan diversifikasi bauran energi lokal untuk pengembangan akses energi berkelanjutan dan memadai di seluruh wilayah.
"Kemitraan ini sangat penting dan akan dirancang untuk menggabungkan berbagai kepentingan para mitra," kata Roy ditulis Kamis (1/2/2024).
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan, melalui kerja sama internasional dan pembangunan yang cerdas, pemerintah akan mengoptimalkan pemanfaatan tenaga listrik dan potensi energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan Indonesia.
Baca juga: PIS dan Pelindo Bangun Terminal Energi Hijau di Kalibaru
"Kerja sama dan kolaborasi antar negara di kawasan akan mengoptimalkan potensi sumber daya energi bersih untuk memasok kebutuhan regional dan meningkatkan kapabilitas," ujar Arifin.
Baca juga: Pakar: SDM Berkualitas Berperan Penting untuk Akselerasi Pemanfaatan Energi Terbarukan
Direktur Eksekutif Indonesian Institute for Energy Economics (IIEE) Didi Hasan Putra berharap, kegiatan ini dapat mendorong berbagai pemangku kepentingan di Indonesia dan juga wilayah Asia Tenggara untuk mengembangkan strategi mewujudkan transisi energi yang efektif, berkeadilan, serta kolaboratif.
"Khususnya dalam tantangan memitigas runah kaca, dimana Indonesia merupakan negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di Asia Tenggara," ujarnya.