Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah belum akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Menurut Airlangga, hal tersebut melihat anggaran subsidi BBM masih cukup. Untuk diketahui anggaran subsidi jenis BBM tertentu (JBT) tahun 2024 senilai Rp 25,8 triliun berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024.
"Ruang fiskal masih cukup luas, jadi tidak ada kenaikan dalam waktu dekat," kata Menko Airlangga dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Tidak Naikkan Harga BBM, Erick Thohir: Jaga Daya Beli Masyarakat
Di satu sisi, Menko Airlangga melihat pergerakan harga minyak mentah dunia belum menunjukkan ada perubahan di awal tahun ini. Sebab melalui harga minyak ini nantinya bisa menjadi acuan untuk menaikkan harga BBM di Indonesia.
"Ke depan kita masih melihat fluktuasi harga BBM, karena harga belum stabil," jelas dia.
"Kita lihat, kita bisa evaluasi 6 bulan, anggarannya masih cukup tersedia," imbuhnya menegaskan.
Keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM juga diserukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan, keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM non subsidi, merupakan upaya untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat.
Sebab kenaikan BBM saat ini akan membuat naiknya inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat.
Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina di Pulau Jawa Hari Ini, 2 Februari 2024
"Keputusan Pertamina tidak menaikkan harga BBM tentu baik untuk menjaga stabilitas dan juga daya beli masyarakat," kata Erick Thohir dalam keterangannya.
Erick bilang, kenaikan BBM saat ini bisa memunculkan efek ganda pada perekonomian nasional. Kenaikan harga BBM akan menaikkan angka inflasi dan mengurangi daya beli masyarakat.
"Tentu ini bisa berdampak luas bagi perekonomian nasional," jelasnya.