News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Makan Siang Gratis

Kepala Bapanas: Program Makan Siang dan Susu Gratis Dongkrak Ekonomi di Pedesaan

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi berpendapat bahwa, program makan siang dan susu gratis bakal menumbuhkan ekonomi utamanya di kawasan pedesaan.

Program pemberian makan siang dan susu gratis ini sebelumnya diusung oleh pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

"Ini jawaban pribadi. Bukan institusi. Kalau demikian adanya, sebenarnya giat ekonomi sangat besar utamanya di pedesaan. Khusus sapi perah itu akan ada development," kata Arief kepada wartawan di Hotel Margo Depok, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Jokowi Rapat Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Pengamat: Bukti Kesewenang-wenangan 

Meski begitu, Arief bilang bahwa untuk penyaluran susu gratis kepada anak-anak ini membutuhkan langkah importasi sapi perah yang memiliki bibit unggul. Sehingga, sapi-sapi perah itu bisa diberdayakan oleh masyarakat yang akhirnya menumbuhkan perekonomian.

"Saya kalau atas nama pribadi akan menyampaikan, importasi harus dilakukan khusus untuk sapi-sapi perah bibit unggul. Jadi jangan pakai pouder milk yang impor, kita bangun yang ada di Indonesia," jelasnya.

"Saya rasa kalau misal, ini ide saya, satu peternak diberi 3 sapi 4 sapi, setelah itu nanti susunya disiapkan, koperasi, kan kita punya GKSI gabungan koperasi susu Indonesia di Lembang, kemudian di Jawa Timur. Ini giat ekonominya akan luar biasa, peternak happy dapat sapi. Tinggal dibuat skema dan standar," imbuhnya menegaskan.

Di sisi lain, Arief mengatakan bahwa persoalan makan siang dan susu gratis ini masih menjadi diskusi. Sebab dia menilai bahwa saat ini belum ada penentuan presiden terpilih secara resmi.

Baca juga: PKS Minta Pemerintah Kaji Ulang Program Makan Siang Gratis: Rp 15 Ribu di Desa Beda dengan Kota

"Tapi kan ini masih dalam tahap diskusi kemudian persiapan persiapan karena kalau dalam arahan pak presiden, nanti baru Maret, baru Maret siapa presiden terpilih," ucap dia.

"Jadi sekarang to early kalau bicara itu. Kemudian apabila itu sudah, itu harus dipersiapkan sampai Oktober siapapun presiden terpilih. Supaya anggaran 2025 itu adalah presiden yang baru. Jadi pak Jokowi fair untuk persiapkan, tahun 2025 itu program presiden terpilih," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini