News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Rp15 Ribu Program Makan Siang Gratis, Pakar: Janji Pemilu Tidak Harus Dikerjakan

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. Ia menilai pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran tidak perlu merealisasikan program makan gratis. Apa alasannya?

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo-Gibran tidak perlu merealisasikan program makan gratis.

Agus juga menyoroti terkait pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang sudah membahas program Prabowo-Gibran sejak dini. Padahal, masa kepimpinannya belum usai.

Ia kemudian menyinggung soal Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut anggaran makan gratis untuk anak sekolah sebesar Rp 15 ribu per anak.

"Itu kerja Menko Perekonomian enggak bermutu. Bagaimana kita memberikan makan 280 juta orang. Itu bagaimana ceritanya?" kata Agus, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Selasa (27/2/2024).

"Itu akan memberikan, mengizinkan korupsi. Kenapa korupsi? Itu yang masak siapa? Terus menunya bagaimana? Emang semua orang suka jengkol? Kan enggak. Semua orang suka ikan? Kan enggak."

Selanjutnya, Agus mempertanyakan mekanisme pemberian makan gratis itu jika dilakukan setiap hari.

Ia menduga, jika program ini direalisasikan dengan anggaran yang sudah direncanakan itu, maka akan membuka celah terjadinya korupsi.

"Ini ide busuk aja, buat apa diteruskan. Dan lagi ini kan pemerintahan belum habis. Pemerintah bikin perencanaan anggarannya, tapi nanti kan di-review oleh pemerintahan yang baru, apa pun alasannya, Jokowi mau ikut atau apa tetap aja harus di-review," ucapnya.

Ia menilai, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto lebih baik membicarakan soal pembukaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat daripada membahas program-program paslon Prabowo-Gibran, seperti bantuan sosial (bansos), makan gratis, susu gratis, dan lainnya, yang menurut Agus, barang-barang tersebut perlu diimpor.

Ia kemudian menyebut, potensi dana impor dikorupsi sangat besar.

"Itu kan barang yang harus diimpor, susu itu 80 persen impor. Jadi duit banyak di situ. Mungkin buat nebus biaya pemilu," ujarnya.

"Itu kan janji pemilu. Janji pemilu itu tidak harus dikerjakan. Namanya juga janji politik," tutur Agus.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, anggaran program makan siang gratis untuk anak sekolah seperti yang digagas capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming senilai Rp 15.000 per anak.

Menurut Airlangga, harga Rp 15 ribu itu di luar dari program susu gratis yang akan dibagikan anak-anak.

"Per anak kira-kira Rp 15.000. Itu kan bisa dibuat macam-macam. Nanti akan ada pembahasan. Di luar susu," kata Airlangga kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (26/2/2024).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini