Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta masyarakat tidak melakukan "panic buying" ketika membeli bahan pangan, terutama beras.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim memastikan semua komoditas pangan cukup untuk bulan puasa dan Lebaran tahun ini.
"Semua komoditi tersedia cukup, jadi masyarakat tak perlu khawatir, utamanya beras itu sangat-sangat cukup," kata Isy dikutip dari akun Youtube FMB9ID_IKP, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Harga Beras Premium Secara Nasional Masih Melebihi HET di Kisaran Rp 16.600 per Kg
Ia mengatakan, jika masyarakat keberatan dengan harga beras yang saat ini sedang mahal, maka bisa beralih ke beras SPHP milik Bulog yang memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 10.900 per kg.
Keberadaan beras SPHP ini bisa ditemukan di pasar tradisional dan bisa juga dibeli di pasar ritel modern. Beras ini juga ada di program-program pemerintah seperti Gerakan Pangan Murah.
"Bahkan juga sekarang yang tahun dulu tidak ada di ritel modern, beras SPHP itu, kini tersedia," ujar Isy.
Maka dari itu, Isy meminta masyarakat tidak perlu khawatir serta tak melakukan panic buying. Sebab, dari beberapa pemberitaan terakhir yang ia lihat, mulai ditemukan panic buying di masyarakat.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, tidak usah melakukan panic buying. Ada berita di tv antre beras, padahal bukan karena antre ketiadaan, tapi lebih ke antre karena ingin mendapat harga lebih murah," tutur Isy.
Jadi, sekali lagi, ia menegaskan bahwa stok beras tersedia cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kebutuhan beras.
Hari ini, menurut data panel harga Badan Pangan Nasional, harga beras premium naik Rp 10, menjadi Rp 16.480 per kilogram (kg).
Sementara itu, harga beras medium mulai mengalami penurunan. Hari ini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 14.330 setelah turun Rp 30.