News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Telur Ayam

Hari Pertama Puasa, Harga Telur Ayam Makin Melonjak Jadi Rp 33.000 per Kg

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang melayani pembeli telur ayam di kios miliknya di Jakarta.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam di hari pertama puasa di bulan Ramadan 2024 ini terpantau mengalami kenaikan.

Pantauan Tribunnews di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2024), harga telur ayam mengalami kenaikan hingga Rp 33 ribu per kilogram (kg).

Salah seorang pedagang bernama Suemi mengungkap, melonjaknya harga komoditas satu ini sudah terjadi selama sebulan terakhir.

"Jualnya Rp 33 ribu per kg. Lagi naik (harganya). Sebelum puasa juga sudah naik sih. Ada sebulan ini naiknya," kata Suemi ketika ditemui di lokasi.

Baca juga: Harga Telur Ayam Kian Meroket Jelang Ramadan 2024, Hari Ini Dibanderol Rp 31.350/Kg

Ia mengatakan, rata-rata telur ayam di Pasar Minggu dibanderol Rp 32 ribu hingga Rp 33 ribu. Suemi pun memprediksi kenaikan ini masih akan terus berlanjut.

"Rata-rata Rp 32-33 ribu (harga telur ayam) kalau di Pasar Minggu. Kemungkinan naik lagi," ujarnya.

Sama halnya dengan Suemi, Asri mengungkap bahwa harga telur ayam memang tengah melonjak. Menurutnya, bulan puasa menjadi salah satu faktor yang berperan akan kenaikan harga ini.

Hari ini, ia menjual telur ayam seharga Rp 32 ribu per kg. Bulan lalu, ia masih bisa menjual lebih murah dari itu.

"Rp 32 ribu (harga telur ayam yang dijual). Bulan lalu masih bisa Rp 30 ribu ke bawah. Kayaknya naik soalnya puasa. (Lebaran) ini bakal naik lagi," kata Asri.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi pernah menjelaskan alasan harga telur ayam belakangan ini sedang meningkat.

Menurut dia, unsur krusial pembentuk harga telur ayam ras terletak pada harga jagung pakan ternak di tingkat petani.

"Mengenai harga telur dan ayam hari ini, 50 persen lebih itu karena pakannya dari jagung pipilan kering," kata Arief dalam keterangannya, Kamis (7/3/2024).

Ia mengatakan, pada saat harga jagung pakan naik hingga Rp 9 ribu per kg pada bulan lalu, otomatis harga telur ayam juga naik.

Arief pun mengatakan bahwa sedari tahun lalu pihaknya telah menggelontorkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung pakan ke para peternak dengan harga Rp 5 ribu per kg.

Per 6 Maret, Perum Bulog dalam menyalurkan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) sebagai bagian dari program SPHP telah menyentuh angka 201 ribu ton atau 51 persen dari total alokasi 343 ribu ton.

Sebaran peternak ada di 18 provinsi antara lain DKI Jakarta & Banten, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lalu, ada Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, dan Sumatra Utara.

Kemudian, ada Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Pemerintah melalui Bapanas juga telah melakukan importasi melalui Perum Bulog sejumlah 250 ribu ton jagung pakan.

Hasil impor itu disalurkan ke peternak-peternak mandiri kecil sesuai verifikasi data yang diperoleh dari Dirjen PKH Kementan (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian).

Arief kemudian turut buka suara mengenai isu yang menyebutkan harga telur itu naik karena program bantuan pangan telur.

"Saya jelaskan bantuan pangan dari Bapanas bersama ID FOOD berupa telur dan daging ayam bagi keluarga risiko stunting, belum kita mulai," ujar Arief.

Ia mengatakan, sebagai kontinuitas implementasi program sejak tahun lalu, bantuan pangan penanganan stunting akan disalurkan kembali kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS).

Data KRS tersebut berasal dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Paket bantuan berupa daging ayam 1 kg dan telur 10 butir akan diberikan dalam 2 tahapan atau selama 6 bulan.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, bantuan pangan penanganan stunting ke 1,4 juta keluarga dalam 2 tahap atau total 6 bulan untuk digulirkan kembali tahun ini. Justru dengan ini dapat memberi tekanan ke pasar," tutur Arief.

"Ini karena Pemerintah itu selalu hadir dan ini bisa dikonfirmasi kepada seluruh peternak. Sekarang panen jagung mulai naik, sehingga harga jagung mulai bergerak turun,” sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini