Ini berarti bahwa satu dari empat sistem oksigen darurat dapat gagal digunakan dalam keadaan darurat di kehidupan nyata.
Barnett menjelaskan, dirinya telah memperingatkan para manajer mengenai kekhawatirannya, namun belum ada tindakan yang diambil.
Boeing membantah seluruh pernyataan Barnett. Namun, tinjauan tahun 2017 oleh regulator AS, Federal Aviation Administration (FAA), membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett.
Baca juga: Boeing Pecat Pimpinan Program 737 Max, Buntut Masalah Jendela Pesawat Lepas
Mengenai masalah tabung oksigen, perusahaan tersebut mengatakan bahwa pada tahun 2017 mereka telah mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok tidak digunakan dengan benar. Akan tetapi, mereka membantah bahwa tidak ada satupun yang benar-benar dipasang di pesawat.
Setelah pensiun, Barnett memulai tindakan hukum jangka panjang terhadap Boeing. Barnett menuduh hal itu merendahkan karakternya dan menghambat karirnya karena masalah yang dia kemukakan ditolak oleh Boeing.
Pada saat kematiannya, Barnett sedang berada di Charleston untuk wawancara hukum terkait kasus tersebut.
Pekan lalu, ia sempat memberikan pernyataan resmi di mana dia ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri.
Dia dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada Sabtu lalu. Ketika dia tidak muncul, penyelidikan dilakukan di hotelnya. Dia kemudian ditemukan tewas di truknya di tempat parkir hotel.