News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Beras Melonjak

Sudah 1 Bulan Beras SPHP Lenyap di Toko Ritel, Padahal Pemerintah Minta Masyarakat Beli Produk Bulog

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beras SPHP. Beras yang banyak dijual di Alfamart bukanlah beras SPHP, melainkan beras premium Setrapulen yang dibanderol Rp 74.500 per 5 kilogram.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga beras hingga saat ini belum mengalami penurunan signifikan, bahkan beras premium milik Bulog menghilang dari toko ritel.

Beras tersebut yitu beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Hasil pantauan Tribunnews pada Selasa (12/3/2024), setelah mencoba menyambangi beberapa Alfamart di Jalan Warung Jati Barat, Jalan Tamam Margasatwa, Jalan Pejaten Barat, dan berakhir di Jalan Kemang Selatan, tak ada beras SPHP yang dijual.

Beras yang banyak dijual di Alfamart bukanlah beras SPHP, melainkan beras premium Setrapulen yang dibanderol Rp 74.500 per 5 kilogram.

Harga tersebut telah mengalami kenaikan sejak pemerintah memberlakukan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium secara sementara, dari Rp 13.900/kg menjadi Rp 14.900/kg.

Baca juga: HET Beras Premium Direlaksasi, Pedagang Sebut Bisa Atasi Harga Beras yang Ugal-ugalan

Untuk beras SPHP, salah seorang pramuniaga di Alfamart Pejaten Barat mengaku bahwa beras Bulog tersebut sudah tak tersedia setidaknya selama sebulan ke belakang.

"Sudah lama banget. Datangnya paling kalau Alfamart (pihak Alfamart dari pusat) menelepon doang. Satu bulan kayaknya (beras SPHP sudah tidak ada)," kata si pramuniaga tersebut.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi pernah membeberkan alasan beras SPHP di minimarket Alfamart kerap mengalami kekosongan.

Menurut Bayu, Alfamart mengambil stok beras SPHP tidak sebanyak ritel modern lainnya seperti Transmart, Hypermart, atau Indomaret.

Adapun hal ini ia sampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024, di Jakarta, Senin (4/3/2024).

"Kalau kita lihat di berita kan seperti Alfamart yang tidak ada stoknya, memang (mereka) relatif sedikit mengambilnya misalnya dibandingkan Transmart, Hypermart atau Indomaret," kata Bayu.

Ia menjelaskan bahwa mekanisme untuk Bulog menyalurkan beras SPHP adalah dengan cara si pengecer mengajukan langsung ke pihak Bulog, baru setelah itu bisa dialokasikan oleh Bulog.

"Jadi untuk SPHP mekanismenya pengecer ini harus mengajukan, membeli, atau meminta, (baru) mereka bisa dibagi atau dialokasikan beras SPHP," ujar Bayu.

Pemerintah Ajak Masyarakat Beli Beras SPHP

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berharap masyarakat bisa beralih ke beras SPHP milik Bulog.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mulanya menjelaskan kondisi stok beras premium di Indonesia mengalami kelangkaan karena terhambat dari suplainya akibat mundurnya masa panen karena El Nino.

"Beras premium suplainya itu agak melambat (karena) panen kita kan mundur. Karena suplainya melambat, harganya naik, sementara HET kita kan tidak berubah," katanya ketika ditemui usai meninjau stok dan harga beras SPHP di Transmart Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2024).

Akibat dari stoknya yang melambat, ia mencontohkan seperti di Transmart ini, mereka tidak menjual beras premium di luar beras SPHP.

Sebab, kata Zulhas, hitung-hitungan pihak Transmart sudah tak masuk atau dengan kata lain malah akan membuat mereka rugi jika masih menjual beras premium yang saat ini sudah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Zulhas kemudian mengatakan untuk mengatasi itu, pemerintah mengguyur gerai ritel modern dengan beras SPHP milik Bulog.

"Oleh karena itu, Transmart tidak menjual premium yang di luar SPHP karena hitungannya tidak masuk karena suplainya lambat karena kan gara-gara El Nino (panennya) mundur. Oleh karena itu pemerintah mengisi dengan SPHP," ujarnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun berharap masyarakat bisa beralih mengonsumsi beras SPHP Bulog, mengingat stok beras premium saat ini langka, sehingga membuat harganya naik.

"Jadi, saya berharap masyarakat beralih ke SPHP karena kalau premium kan harganya lagi naik," kata Zulhas.

"Kalau beralih ke SPHP, saya kira premium akan menjadi cukup karena sebagian bisa dipasok oleh beras SPHP dari Bulog," lanjutnya.

Harga Pangan

Harga bahan pangan pada hari ini terpantau beragam. Ada yang naik, ada juga yang turun.

Mengutip data panel harga Badan Pangan Nasional pada Selasa (12/3/2024), harga rata-rata bahan pokok secara nasional seperti beras medium dan aneka cabai kompak mengalami kenaikan.

Harga beras medium naik Rp 40, menjadi Rp 14.380 per kilogram (kg). Sementara itu, harga beras premium stabil di Rp 16.480 per kg.

Kemudian, harga kedelai biji kering (impor) hari ini mengalami penurunan. Hari ini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 13.260 setelah turun Rp 60.

Berikutnya, ada bawang merah yang turun harga sebesar Rp 100, menjadi Rp 34.310 per kg. Harga bawang putih bonggol stabil di Rp 40.180 per kg.

Aneka cabai hari ini mengalami kenaikan yang signifikan. Harga cabai merah keriting naik Rp 550, menjadi Rp 65.160 per kg. Harga cabai rawit merah naik Rp 950, menjadi Rp 62.850 per kg.

Harga daging sapi murni hari ini turun Rp 1.220, menjadi Rp 136.120 per kg. Harga daging ayam ras turun Rp 160, menjadi Rp 38.820 per kg. Harga telur ayam ras turun Rp 30, menjadi Rp 31.720 per kg.

Minyak goreng juga menjadi komoditas yang hari ini mengalami penurunan harga. Harga minyak goreng kemasan sederhana turun Rp 10, menjadi Rp 17.730 per liter. Harga minyak goreng curah turun Rp 20, menjadi Rp 15.650 per liter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini