Laporan Wartawan TribunSolo.com, Imam Saputro
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - "Saya terima ya, Pak, pelunasan untuk umrah bulan ini, ini segera saya setorkan, untuk keberangkatan masih sesuai jadwal yang kemarin, jaga kesehatan selalu ya,” kata Tardi kepada calon jemaah umrah yang datang ke rumahnya di kawasan Blumbang, Karanganyar, Jawa Tengah, awal Desember 2023.
Meski waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB, Tardi bergegas memacu sepeda motornya ke arah Tawangmangu.
Ia berhenti di rumah Wahyono, Agen BRILink terdekat yang bisa ia capai malam itu.
Meski malam sudah cukup larut, Wahyono masih melayani nasabah yang akan menggunakan layanan BRILink.
"Karena sudah kenal, jadi di BRILink Mas Wahyono bisa 24 jam, uang jemaah bisa segera saya setorkan," cerita Tardi ketika berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu, 20 Maret 2024.
Tardi memilih segera menyetorkan uang jemaah ke rekening kantornya karena enggan menyimpan uang berjumlah besar dalam waktu yang lama.
"Namanya di desa kadang jemaah setor itu habis Maghrib, kadang habis Isya, karena kalau pagi sampai sore biasanya mereka berladang, jadi malam ya saya terima," kata Tardi.
"Sementara kalau nunggu besok, saya juga harus ke ladang sampai sore, jadi mending setor malam-malam," tambahnya.
Tardi merupakan agen biro umrah yang melayani jemaah di desa-desa sekitar Karanganyar hingga Magetan dan Ngawi, Jawa Timur.
Setelah menerima uang dari jemaah, biasanya ia akan menyetorkan uang jemaah ke kantor pusat yang ada di Madiun.
"Tapi ya itu tadi, waktunya sok (terkadang) tidak sinkron dengan operasional bank, sehingga saya sudah berulang kali setornya lewat BRILink Mas Wahyono di Nglurah sini,” jelasnya.
Jarak juga jadi pertimbangan Tardi lebih menggunakan layanan BRILink daripada ke BRI terdekat.
Rumah Tardi berjarak sekitar 10 km dari BRI Tawangmangu, sedangkan lokasi BRILink milik Wahyono hanya berjarak 4 km dari rumahnya.
"ATM ada, tapi kan terbatas setornya, sedangkan uang pelunasan umrah jumlahnya melebihi limit ATM, paling pas ya ke BRILink," ungkapnya.
Alasan lain Tardi lebih memilih menggunakan BRIlink adalah tidak harus antre dibandingkan setor ke bank terdekat.
"Pernah dulu siang-siang coba ke bank, tapi antrenya ndilalah (kebetulan) pas banyak, ya saya balik kanan, pilih ke Mas Wahyono (BRILink),” ujar bapak 2 anak ini.
Menurutnya, keberadaan BRILink Wahyono yang diberi nama BRILink Zilquin ini sangat membantu, karena bisa melayani seperti halnya bank konvensional.
Ia sudah memanfaatkan BRILink Zilquin sejak 3 tahun belakangan.
"Hampir tiap bulan, ada saja jemaah yang bayar umrah, meski berangkatnya masih lama, jadi hampir tiap bulan ke sini, kalau untuk setoran terbanyak pernah 10 jemaah," kata Tardi.
Sementara itu, Wahyono, agen BRILink Zilquin, mengakui melayani warga hampir tak ada putusnya setiap hari.
"Kalau kenal, malam-malam mau transaksi tetap dilayani, contohnya Pak Tardi yang sering malam setor tunai ke rekening kantor pusat umrah," papar Wahyono kepada Tribunnews.com.
Wahyono menjelaskan BRILink Zilquin miliknya sudah seperti jadi bank mini di kampungnya.
Berbagai transaksi keuangan digital bisa dilayani, seperti setor dan tarik uang, pembelian pulsa, pembayaran listrik, pembayaran pajak, dan lain-lain.
"Seringnya di sini ya bayar pupuk karena mayoritas petani, ada juga yang bayar pajak kendaraan, ada juga yang bayar kuliah anaknya," papar pria 33 tahun ini.
Hal itu diamini oleh Ketua Kelompok Tani Cempaka Arum, Nyono.
Ia sering melakukan transaksi berupa pembayaran untuk pembelian pupuk dan penarikan uang hasil penjualan tanaman hias di kelompoknya.
"Paling sering ya beli pupuk dan bibit, juga tarik hasil jualan kelompok kami, tidak usah jauh-jauh ke Tawangmangu," kata dia.
Wahyono bergabung menjadi agen BRILink sejak tahun 2021.
"Dulu awalnya karena saya pernah KUR BRI, kemudian usaha saya jadi binaan BRI juga, sekalian ditawari jadi agen BRILink, itung-itung bantu warga sekitar sini daripada ke BRI Tawangmangu kan jaraknya lumayan," cerita Wahyono.
Hingga kini, BRILink miliknya bisa melayani puluhan hingga ratusan transaksi setiap harinya dengan nilai beragam.
Transaksi terbesar pernah menyentuh angka tiga digit dalam sehari.
"Yang paling sering ya setor tunai dan bayar angsuran, transaksi terbesar ya dari setoran," kata Wahyono.
Wahyono berprinsip menambah saudara dan bermanfaat bagi warga sekitarnya.
"Saya bisa bantu buat transaksi ya saya bantu, misal transfer atau tarik malam-malam, kalau sudah kenal ya tetap saya layani, 24 jam siap," pungkasnya.
BRILink hadir layani masyarakat pelosok
Agen BRILink merupakan perluasan layanan BRI, hasil kerja sama bank dengan nasabah yang menjadi agen yang dapat melayani transaksi perbankan.
Lewat Agen BRILink, masyarakat tidak harus datang ke bank untuk melakukan beragam transaksi perbankan seperti transfer uang, setor tunai, tarik tunai, dan lain-lain.
Biasanya Agen BRILink dibutuhkan di daerah pelosok, daerah yang jauh dari ATM BRI maupun kantor cabang BRI, sehingga masyarakat sekitar cukup mendatangi agen BRILink terdekat.
Regional CEO RO BRI Yogyakarta, John Sarjono, menjelaskan Agen BRILink sudah ada sejak 2014.
“Awalnya BRILink dibuat untuk mengakomodir layanan laku pandai yang berfungsi untuk melayani inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, kemudian berkembang menjadi bisnis yang menghasilkan bagi BRI dan juga meningkatkan kesejahteraan Agen-Agen BRILink di seluruh Indonesia,” terang John Sarjono kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulis, Rabu (20/3/2024).
John Sarjono mengatakan hingga Desember 2023, di wilayah Regional Office Yogyakarta ada 61.309 Agen BRILink yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"Layanan yang paling sering digunakan di BRILink adalah transfer, Tarik dan setor tunai, serta pembayaran BRIVA," kata dia.
Adapun jumlah transaksi yang tercatat di semua agen BRILink di wilayah RO Yogyakarta selama 2023 sebanyauk 93 juta transaksi dengan jumlah Fee Based Income (FBI) yang dihasilkan sebesar Rp 122 Milyar dan total nominal transaksi (sales volume) lebih dari 100 T. (*)