Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyatakan, ASDP menyesalkan aktivitas percaloan yang sempat terjadi di lingkungan Pelabuhan Merak, Banten.
Hal tersebut sebagai respons dari video viral yang diunggah akun Facebook pribadi korban yaitu Bowo Obi pada Senin (25/3). Dalam video tersebut dua calo tengah mengintimidasi seorang calon penumpang bus. Kedua oknum calo tersebut bahkan terlibat adu mulut dengan calon penumpang bus lantaran tidak menuruti keinginannya.
Menurut Shelvy, praktek percaloan tersebut dinilai sudah meresahkan masyarakat, karena dilakukan bersamaan dengan perilaku intimidatif.
Baca juga: Viral Oknum Calo Peras Pemudik Pelabuhan Merak, Minta Ongkos Bus 3 Kali Lipat, Polisi Tangkap Pelaku
"Banyaknya keluhan terkait aktivitas percaloan yang terjadi di lingkungan pelabuhan penyeberangan, ASDP menyesalkan jika hal tersebut masih marak, dan kembali terjadi menjelang pelaksanaan Angkutan Lebaran yang akan dimulai pekan depan," kata Shelvy dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).
Shelvy menyatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi serta imbauan kepada masyarakat yang ingin membeli tiket kapal Ferry yaitu melalui aplikasi Ferizy. Dia bilang melalui aplikasi Ferizy justru memudahkan masyarakat dalam membeli tiket.
"Kami tidak pernah bosan mengingatkan agar tidak melakukan pembelian tiket ferry melalui Calo, tetapi hanya via aplikasi ataupun website Ferizy yakni trip.ferizy.com," ujar Shelvy.
"Atau jika kesulitan melakukan pembelian via handphone, silakan kepada masyarakat untuk membeli tiket via di mitra resmi ASDP, yaitu Indomaret, Alfamart, Agen BRILink, dan Agen Finpay (Delima Point)," sambungnya.
Untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni, ASDP juga mewajibkan pengguna jasa agar bertiket maksimal H-1 keberangkatan, dan membeli tiket secara mandiri.
"Hal ini demi kelancaran dan kenyamanan penumpang melakukan perjalanan dengan kapal ferry. Tentunya, hal ini dapat terwujud jika masyarakat secara konsisten tidak lagi menggunakan jasa percaloan," ungkap Shelvy.
Sementara itu, terkait aksi kedua calo yang sempat viral di media sosial tersebut saat ini telah ditangani karena dianggap sudah mengganggu keamanan dan ketertiban wilayah pelabuhan.
Tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Cilegon berhasil meringkus salah satu calo berinisial MN (23 tahun), warga Linkungan Sukajadi, Kecamatan Pulomerak, pada Senin (25/3) malam.
Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Syamsul mengatakan, penangkapan dilakukan setelah petugas menyelidiki 2 pelaku tindak pidana pemerasan dengan ancaman kekerasan terhadap penumpang bus di sekitar pelabuhan Merak yang sempat viral di media sosial.
"MN, satu dari preman yang membuat resah calon penumpang bus berhasil diamankan Tim Resmob sekitar pukul 23.00 WIB," kata Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Syamsul Bahri.