News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi di PT Timah

DPR Marah ke Bos PT Timah Buntut Pemaparan Tak Komprehensif, Sebut Seperti Anak SD

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dengan jajaran PT Timah Tbk pada Selasa (2/4/2024). Bos PT Timah dimarahi oleh DPR lantaran pemaparan saat rapat dengar pendapat dinilai tidak komprehensif. Bahkan dia sampai disebut seperti anak SD.

"Saya yakin semua teman juga akan menanyakan hal yang sama. Tutup saja kita minta karena laporan ini melecehkan kita seolah-olah tidak ada persoalan," tegasnya.

Kemarahan juga disampaikan rekan Deddy di PDIP, Darmadi Durianto, dengan menyebut Virsal tidak siap untuk rapat bersama Komisi VI DPR.

Kendati demikian, Darmadi memaklumi hal tersebut lantaran Virsal baru menjabat sebagai bos PT Timah selama enam bulan.

Ditambah, perusahaan yang dipimpinnya tengah diterpa kasus mega korupsi.

"Saya memaklumi sebetulnya karena Bapak kan masih baru kan, baru enam bulan. Tetapi memang jenis presentasi kayak gini dan jawaban yang Bapak gambarkan itu bisa digambarkan Bapak tidak siap," ujarnya.

"Saya juga memahami psikologis Bapak memimpin PT Timah habis kena kasus besar. Bapak kelihatan stres sekarang, tidak punya nafsu dan tenaga datang ke sini," lanjut dia.

Kritik dari Darmadi berlanjut ketika menyebut pemaparan laporan dari PT Timah layaknya presentasi siswa SD.

Hal tersebut lantaran Virsal tidak menjelaskan lebih lanjut terkait program-program strategis yang bakal dilakukan PT Timah.

"Bapak nanti jelaskan juga program strategis ini targetnya apa, ada dua. Ini juga tidak terlihat jelas, ini kayak presentasi anak SD," ujarnya.

Baca juga: Gara-gara Dugaan Korupsi Suami Sandra Dewi Cs Ekspor Timah Babel Amblas, Tinggal 17,48 Persen

Terakhir, kemarahan disampaikan oleh anggota Komisi VI dari Fraksi PDIP, Harris Turino, di mana dirinya menyebut laporan yang diterima tidak memiliki sense of crisis atau kepekaan terkait krisis yang tengah menimpa PT Timah yaitu kasus korupsi.

"Padahal beberapa direksi PT Timah sebelumnya sekarang berada di tahanan. Seharusnya bapak berangkat dari sini dengan suatu persiapan, itu dijelaskan ada masalah apa di PT Timah," ujarnya.

"Ini kan harus dijelaskan. Bukan malah memaparkan laporan keuangan yang hanya seperti ini," sambung Harris.

Seperti diketahui, kasus mega korupsi tengah menerpa PT Timah di mana Kejagung juga sudah menetapkan 16 tersangka dalam kasus ini.

Bahkan, eks Dirut PT Timah 2016-2021, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, turut menjadi tersangka dalam kasus yang merugikan negara sampai Rp 271 triliun ini.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Korupsi di PT Timah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini