News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Pangan Nasional Minta Bulog Serap Gabah Petani Lebih Optimal

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pedangang beras

Sebagaimana diketahui, MRMP Bulog di Karawang dilengkapi dengan 4 unit dryer atau mesin pengering berkapasitas 120 ton per hari dengan kemampuan operasional 18 jam dan Rice Milling Unit (RMU) berkapasitas 6 ton per jam.

Di samping itu, terdapat pula 3 unit silo dengan total kapasitas penyimpanan GKG mencapai 6.000 ton.

Ditargetkan sampai akhir Mei ini, total GKP (Gabah Kering Panen) yang diserap MRMP Karawang 5.000 ton.

Adapun total penyerapan GKP sampai 27 April telah mencapai 2.481 ton. Telah dilakukan proses giling sebanyak 274 ton.

Sementara itu, total stok GKG yang masih tersimpan ada sebanyak 1.887 ton.

Bulog Telah Serap 633 Ribu Ton Gabah

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan, Bulog telah menyerap sebanyak 633 ribu ton gabah dalam negeri untuk pengadaan beras dalam negeri tercatat hingga April 2024.

"Saat ini Bulog sudah melakukan pengadaan dalam negeri sebanyak 633 ribu ton setara gabah. Kita menggunakan setara gabah, 633 ribu ton setara gabah atau setara berasnya 329 ribu ton," kata Bayu, Kamis (25/4/2024).

Bayu mengungkapkan, terdapat dua alasan Perum Bulog hanya bisa menyerap 633 ribu ton gabah.

Pertama, masa panen yang cukup pendek. Sehingga petani-petani berebut untuk masuk ke penggilingan yang dikelola Bulog maupun mitra terkait.

"Waktu yang pendek ini, menimbulkan kendala di mesin pengering kenapa, karena pada saat yang sama mataharinya masih ada dan tiada," ucap Bayu.

Kemudian, masalah kedua adalah kelangkaan pupuk yang berdampak pada produksi gabah yang tidak optimal. Bahkan, kualitas daripada gabah pun turut berdampak hal tersebut.

"Dampak dari situasi pupuk tahun 2023 awal 2024 yang pupuknya pada waktu itu masih menghadapi kendala termasuk tidak optimalnya komposisi ketersediaan pupuk. Itu membuat kualitas dari gabah menjadi tidak optimal sehingga pecahnya banyak, kuningnya banyak," jelas Bayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini