Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2024 berada di level 52,30. Angka tersebut melemah 0,75 poin, jika dibandingkan dengan capaian IKI pada bulan lalu.
Berdasarkan variabel pembentuk IKI, penurunan nilai IKI bulan April berasal dari variabel pesanan baru yakni sebesar 2,32 poin.
Dengan demikian, nilai IKI pesanan baru mengalami penurunan menjadi 51,93. Nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami penurunan ekspansi sebesar 1,61 poin menjadi 54,02. Namun pada variabel produksi justru mengalami peningkatan besar 2,43 poin menjadi sebesar 51,76.
Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif menjelaskan penurunan variabel persediaan produk dan pesanan baru pada April bukan terkait dengan adanya kebijakan larangan dan pembatasan (lartas) atas produk impor.
"Apakah ada kaitan penurunan IKI dengan pemberlakuan lartas impor? Perlu kami sampaikan bahwa sebenernya kebijakan lartas impor itu justru untuk meningkatkan iklim usaha di dalam negeri. Jadi kami memandang seharusnya kalau lartas impor diberlakukan IKI-nya naik," kata Febri dalam Rilis IKI di Kantor Kementerian Perindustrian, Senin (29/4/2024).
Menurutnya, penerapan Lartas impor justru akan berdampak pada naiknya level IKI. Dimana Lartas impor ditetapkan berdasarkan data suplai dan demand di dalam negeri.
Dengan demikian adanya penerapan Lartas dinilai akan ikut mendorong produksi industri lebih banyak lagi dan berujung pada investasi yang meningkat.
Febri memaparkan, pelambatan IKI pada bulan ini disebabkan karena faktor seasonal atau pasca Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Melambat 0,75 Poin, Indeks Kepercayaan Industri April 2024 Masih Tetap Ekspansi
Meski ada pelambatan angka IKI bulan ini Kemenperin tetap optimis dengan industri ke depan, dimana industri manufaktur Indonesia dinilai masih tetap akan kuat. Angka pelambatan IKI bulan April ini juga masih dalam kondisi ekspansif.
Baca juga: Tutup Tahun 2023, Indeks Kepercayaan Industri Tetap Ekspansif di Angka 51,32 Poin
"Kami bisa memahami karana faktor seasonal lebaran jadi banyak industri yang kegiatan industrinya agak sedikit lambat karna faktor lebaran atau seasonal," imbuhnya.