Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyelenggarakan Business Matching industri kecil dan menengah di bidang pangan dan furnitur dengan peritel.
Kegiatan ini merupakan upaya Direktorat Jenderal (Ditjen) Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin dalam menjembatani IKM pangan dan furnitur untuk dapat bertemu dengan peritel dan ekosistemnya, termasuk distributor.
Kegiatan ini diikuti 65 IKM terdiri dari 47 IKM pangan dan 18 IKM furnitur, serta diikuti 23 peritel dan distributor anggota Hippindo.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengapresiasi inisiatif Ditjen IKMA menyelenggarakan kegiatan ini.
"Selamat dan terima kasih kepada tim IKMA yang telah menyelenggarakan agenda yang menurut pandangan saya sangat baik dan sangat penting," katanya di kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024),
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita mengatakan, kegiatan ini mendorong terciptanya kemitraan antara IKM dengan sektor ekonomi lainnya sekaligus memberikan kemudahan akses pasar bagi produk IKM pangan dan furnitur agar bisa masuk ke dalam pasar ritel dan ekosistemnya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini para pelaku IKM dapat intensif menjalin komunikasi dan bermitra yang saling menguntungkan dengan peritel dan ekosistemnya, serta distributor yang menjadi calon mitra.
"Business matching ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu, maupun peluang pasar," ujar Reni.
Baca juga: Business Matching PDN 2023 Bukukan Transaksi Rp 200 Triliun
Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah berharap para buyer bisa memaksimalkan kerjasama dengan supplier dan produsen.
Paling tidak, melalui kegiatan ini para pelaku usaha IKM dan peritel bisa berkenalan satu sama lain, titip katalog atau sampel, dan bisa ditindaklanjuti di kemudian hari.
Baca juga: Realisasi Belanja Pemerintah Tembus Rp 181 Triliun di Business Matching Produk Dalam Negeri 2023
"Saya yakin para buyer kita akan memberikan masukan apa saja yang diperlukan untuk menjadi supplier maupun juga mungkin bisa langsung dibeli," kata Budihardjo.