Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Perum Bulog menargetkan akan menyerap sebanyak 600 ribu ton setara beras pada panen raya di Musim Tanam (MT) pertama tahun 2024.
"Musim panen dari musim tanam pertama, kami cukup optimistis Bulog bisa serap lebih dari 600 ribu ton setara beras," kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi saat meninjau Sentra Penggilingan Padi (SPP) Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024).
Bayu mengatakan, prediksi tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 namun justru terkoreksi ketika disamakan dengan tahun 2023 lalu. Selain itu, musim tanam pertama ini diprediksi akan dimulai pada 2 hingga 4 pekan kedepan atau di Juni 2024 mendatang.
Baca juga: Bulog Telah Serap 535 Ribu Ton Beras Petani, Panen Diprediksi 2 Pekan Lagi
"Kondisi ini tentu menjadi perhatian kita semua karena sebagaimana kita ketahui MT pertama itu adalah musim panen terbesar, jadi untuk MT kedua biasanya kita mendapatkannya jauh lebih kecil daripada MT pertama," tutur Bayu.
Adapun per 19 Mei 2024, Bulog telah menyerap 535 ribu ton beras atau 1 juta 50 ribu ton setara gabah. Total tersebut merupakan gabungan antara Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan komersil.
"Tadi 535 ribu (ton beras) adalah pengadaan PSO dan komersial, kedepan Bulog sedang betul-betul menata diri termasuk melakukan pembahasan dengan pemerintah agar stok Bulog itu bisa kita padukan antara PSO dengan komersial," jelas Bayu.
"Kalau bisa kita padukan maka Bulog akan jauh lebih fleksibel dalam pengadaan baik dalam harga, jenis, kemudian dengan adanya fasilitas ini kita juga bisa toleransi lebih banyak beragam mutu," imbuhnya.
Selain itu, Bayu menyatakan bahwa keberadaan Sentra Penggilingan Padi milik Bulog ini bukan sebagai kompetitor dari para penggilingan kecil. Bayu mengklaim bahwa SPP ini bisa menjadi mitra dari para penggilingan kecil yang tersebar di wilayah-wilayah sekitarnya.
"Kita melakukan pengadaan beras asalan yang dihasilkan oleh penggilingan padi kecil, jadi dengan demikian keberadaan Sentra Penggilingan Padi bulog yang modern seperti ini tidak serta merta kemudian menjadi lawan kompetitor penggilingan padi. Penggilingan padi bisa menjadi mitra Bulog jadi mereka bisa jadi mitra," ungkap Bayu.